Solo (ANTARA) - Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sugiono mengatakan sisa masa kampanye pemilihan presiden tinggal menghitung hari, antusias masyarakat sudah semakin jelas terlihat bahwa pasangan Prabowo-Sandiaga lebih diminati, dimana massa kampanye jadi bukti survei.
"Ini merupakan bukti bahwa sebagian lembaga survei yang saat ini sudah merilis hasilnya mengunggulkan elektabilitas Prabowo-Sandi dibanding Jokowi-Amin lebih akurat dibanding lembaga survei yang selama ini mengunggulkan petahana,"kata Sugiono dalam keterangan tertulis diterima di Solo, Rabu.
Hal itu terkait perkembangan naiknya elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga mendekati hari pencoblosan pada 17 April.
"Perkembangan hasil survei, baik yang dilakukan oleh internal pihak kami maupun pihak lain, bahkan lembaga survei dari luar negeri yang terus memantau pemilu di Indonesia hasilnya sangat memuaskan," kata Sugiono.
Menurutnya hasil survei ini harus dihormati apalagi dengan bukti bahwa setiap kampanye yang dilakukan pasangan Prabowo-Sandiaha selalu 'pecah'. Massa yang datang itu massa riil, massa partisipatif bukan massa yang dimobilisasi dengan cara transaksional.
Sugiono juga menyinggung perbedaan cara berkampanye antara Prabowo-Sandi dengan petahana selama masa kampanye terbuka.
"Kepada pihak kami, masyarakat ikhlas menyumbang, tidak hanya tenaga, pikiran, bahkan dana. Mereka berbondong-bondong datang karena ingin perubahan kepemimpinan," katanya.
Lembaga survei yang selama ini mengungulkan elektabilitas Prabowo-Sandiaga seperti Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) dan Precision Public Policy Polling (PPPP) dari Amerika lebih tampak akurasinya jika dikaitkan dengan massa kampanye Prabowo-Sandiaga.
"Ini gelombang manusia yang hadir, gelombang manusia yang ingin perubahan terjadi di negeri ini. Manusia yang memiliki akal sehat tentunya dapat dengan mudah mengetahui bahwa pilpres tahun ini akan dimenangkan Prabowo-Sandi," kata Sugiono.
Dia katakan bahwa kenyataan yang terjadi saat ini merupakan momentum bahwa rakyat ingin perubahan dan tak mau dibohongi lagi. Dan mereka akan menjaga suaranya di pilpres ini.
"Ini merupakan bukti bahwa sebagian lembaga survei yang saat ini sudah merilis hasilnya mengunggulkan elektabilitas Prabowo-Sandi dibanding Jokowi-Amin lebih akurat dibanding lembaga survei yang selama ini mengunggulkan petahana,"kata Sugiono dalam keterangan tertulis diterima di Solo, Rabu.
Hal itu terkait perkembangan naiknya elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga mendekati hari pencoblosan pada 17 April.
"Perkembangan hasil survei, baik yang dilakukan oleh internal pihak kami maupun pihak lain, bahkan lembaga survei dari luar negeri yang terus memantau pemilu di Indonesia hasilnya sangat memuaskan," kata Sugiono.
Menurutnya hasil survei ini harus dihormati apalagi dengan bukti bahwa setiap kampanye yang dilakukan pasangan Prabowo-Sandiaha selalu 'pecah'. Massa yang datang itu massa riil, massa partisipatif bukan massa yang dimobilisasi dengan cara transaksional.
Sugiono juga menyinggung perbedaan cara berkampanye antara Prabowo-Sandi dengan petahana selama masa kampanye terbuka.
"Kepada pihak kami, masyarakat ikhlas menyumbang, tidak hanya tenaga, pikiran, bahkan dana. Mereka berbondong-bondong datang karena ingin perubahan kepemimpinan," katanya.
Lembaga survei yang selama ini mengungulkan elektabilitas Prabowo-Sandiaga seperti Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) dan Precision Public Policy Polling (PPPP) dari Amerika lebih tampak akurasinya jika dikaitkan dengan massa kampanye Prabowo-Sandiaga.
"Ini gelombang manusia yang hadir, gelombang manusia yang ingin perubahan terjadi di negeri ini. Manusia yang memiliki akal sehat tentunya dapat dengan mudah mengetahui bahwa pilpres tahun ini akan dimenangkan Prabowo-Sandi," kata Sugiono.
Dia katakan bahwa kenyataan yang terjadi saat ini merupakan momentum bahwa rakyat ingin perubahan dan tak mau dibohongi lagi. Dan mereka akan menjaga suaranya di pilpres ini.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019