Lebak (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak meminta pendukung dan simpatisan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 dan 02 agar meningkatkan persatuan dan kesatuan menjelang Pemilu 2019.
"Kita berharap Pemilu lebih mengedepankan persatuan bangsa tanpa menimbulkan perpecahan," kata Wakil Ketua MUI Kabupaten Lebak KH Akhmad Khudori di Lebak, Senin.
Pelaksanaan pesta demokrasi yang dilaksanakan lima tahun sekali diharapkan berlangsung lancar, tertib dan aman.
Masyarakat sebagai peserta pemilih akan menggunakan hak suara untuk menentukan pilihan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres), legislatif tingkat DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten serta Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Karena itu, MUI Lebak mengajak pendukung 01 dan 02 tetap bersatu dan mensukseskan pemilu damai.
"Semua anak bangsa yang mencalonkan kepala negara baik dan bertujuan ingin membangun lima tahun ke depan Indonesia menjadi lebih baik," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pihaknya juga mengapresiasi Pemilu tahun 2014. Saat itu pemilihan Capres dan Cawapres Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo-Hatta Radjasa relatif aman,tertib dan lancar dan kemungkinan besar pemilu tahun ini juga berlangsung aman, damai dan semakin kuat persatuan bangsa.
Apalagi, katanya, masyarakat Kabupaten Lebak selalu menjaga persatuan dan hidup rukun serta harmonis dan juga belum pernah terjadi tindakan-tindakan kekerasan sebab masyarakat Kabupaten Lebak sangat religius terkenal sebagai "kota seribu madrasah".
Begitu juga hubungan di masyarakat berjalan baik, meski di tengah perbedaan keyakinan agama, suku, budaya dan bahasa.
"Kita menyerukan untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan agar bangsa ini sejahtera," katanya.
MUI juga meminta masyarakat menjelang Pemilu 2019 memiliki tanggung jawab untuk melawan berita hoaks atau kabar bohong, ujar kebencian, saling menghujat melalui media sosial.
Perbuatan seperti itu tentu sangat merugikan karena bisa menimbulkan perpecahan di masyarakat.
Karena itu, MUI mengajak masyarakat agar tidak menyebarkan hoaks, ujaran kebencian dan saling menghujat.
"Kita boleh berbeda politik pada Pemilu tetapi lebih mengutamakan persatuan dan kesatuan," ujarnya.
"Kita berharap Pemilu lebih mengedepankan persatuan bangsa tanpa menimbulkan perpecahan," kata Wakil Ketua MUI Kabupaten Lebak KH Akhmad Khudori di Lebak, Senin.
Pelaksanaan pesta demokrasi yang dilaksanakan lima tahun sekali diharapkan berlangsung lancar, tertib dan aman.
Masyarakat sebagai peserta pemilih akan menggunakan hak suara untuk menentukan pilihan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres), legislatif tingkat DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten serta Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Karena itu, MUI Lebak mengajak pendukung 01 dan 02 tetap bersatu dan mensukseskan pemilu damai.
"Semua anak bangsa yang mencalonkan kepala negara baik dan bertujuan ingin membangun lima tahun ke depan Indonesia menjadi lebih baik," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pihaknya juga mengapresiasi Pemilu tahun 2014. Saat itu pemilihan Capres dan Cawapres Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo-Hatta Radjasa relatif aman,tertib dan lancar dan kemungkinan besar pemilu tahun ini juga berlangsung aman, damai dan semakin kuat persatuan bangsa.
Apalagi, katanya, masyarakat Kabupaten Lebak selalu menjaga persatuan dan hidup rukun serta harmonis dan juga belum pernah terjadi tindakan-tindakan kekerasan sebab masyarakat Kabupaten Lebak sangat religius terkenal sebagai "kota seribu madrasah".
Begitu juga hubungan di masyarakat berjalan baik, meski di tengah perbedaan keyakinan agama, suku, budaya dan bahasa.
"Kita menyerukan untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan agar bangsa ini sejahtera," katanya.
MUI juga meminta masyarakat menjelang Pemilu 2019 memiliki tanggung jawab untuk melawan berita hoaks atau kabar bohong, ujar kebencian, saling menghujat melalui media sosial.
Perbuatan seperti itu tentu sangat merugikan karena bisa menimbulkan perpecahan di masyarakat.
Karena itu, MUI mengajak masyarakat agar tidak menyebarkan hoaks, ujaran kebencian dan saling menghujat.
"Kita boleh berbeda politik pada Pemilu tetapi lebih mengutamakan persatuan dan kesatuan," ujarnya.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019