pemilu.antaranews.com
HITUNG CEPAT
PEMILU PRESIDEN 2024
25.55%
57.81%
16.62%
25.34%
58.08%
16.58%
25.06%
59.08%
15.86%
24.77%
59.19%
16.04%

Kapolda Sulsel: Fokus kerawanan tidak di beberapa wilayah tapi semua

Rutan Salemba sudah terima logistik Pemilu 2024
Arsip Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi dan Kapolda Sulsel Irjen Pol Hamidin di sela apel pengamanan Pemilu di Lapangan Karebosi , Makassar, Jumat (22/3/2019). (Antaranews Sulsel/S.Mappong)
Berbicara kerawanan saya tidak membagi-baginya atau mengklasifikasikannya, zona merah, kuning atau hijau, tetapi semuanya masuk kategori rawan."
Makassar (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Irjen Pol Hamidin menyatakan tingkat kerawanan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tidak difokuskan pada beberapa wilayah saja melainkan semua kabupaten dan kota di Sulsel.

"Berbicara kerawanan saya tidak membagi-baginya atau mengklasifikasikannya, zona merah, kuning atau hijau, tetapi semuanya masuk kategori rawan," ujar Irjen Pol Hamidin di Makassar, Jumat.

Ia mengatakan pemetaan kerawanan konflik dilakukan oleh Mabes Polri bersama Bawaslu RI, begitu pula pada tingkat provinsi juga mendapat perhatian berdasarkan sejarah panjang pada pemilu-pemilu sebelumnya.

Kapolda Hamidin menerangkan Sulsel pada umumnya adalah daerah yang aman dan nyaman, namun potensi-potensi untuk gesekan tetap saja ada.

"Makanya, kami semua dibantu oleh seluruh lapisan masyarakat akan mengamankan pemilu dan saya rasa masyarakat juga menginginkan terciptanya pemilu yang aman dan damai," katanya.

Pada pengamanan Pemilu 2019 ini, pihaknya telah mengerahkan 12.000 personel untuk mengamankan Pemilihan Umum 2019 yang akan digelar serentak 17 April 2019.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan pengamanan pemilu bukan hanya menjadi tanggung jawab aparat penegak hukum melainkan menjadi tanggung jawab bersama sebagai warga negara Indonesia.

Selain personel kepolisian, pihaknya juga mendapat tambahan pengamanan dari unsur TNI, pemerintah, dan organisasi kemasyarakatan.

Untuk bantuan pengamanan dari unsur TNI sebanyak 10 ribu personel, dari unsur aparatur sipil negara (ASN/Linmas) sebanyak 5.000 orang.

Kombes Dicky mengatakan semua personel pengamanan ini akan disiagakan di setiap tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pelaksanaan pencoblosan 17 April.

"Jumlahnya itu sekitar 27 ribu personel pengamanan. Akan ada bagian-bagian pengamanan, kalau di dalam di sekitar TPS itu yang berjaga anggota. Di bagian luar ada satu anggota TNI dan anggota itu hanya back-up anggota kepolisian," katanya.

Pada Pemilu 2019 ini akan dilaksanakan secara serentak yakni pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD), DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

Pemilu 2019 ini diikuti oleh dua pasangan calon yakni nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Nafa Urbach ajak Kaum Milenial tidak golput di Pemilu Sebelumnya

Nafa Urbach ajak Kaum Milenial tidak golput di Pemilu

Praktisi harap MK berpijak pada keadilan substantif Selanjutnya

Praktisi harap MK berpijak pada keadilan substantif