Surabaya (ANTARA) - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengklaim sudah berkunjung di 1.550 titik di seluruh Indonesia sejak masa kampanye dimulai September 2018.
"Selama tujuh bulan terakhir, saya sudah berkunjung di 1.550 titik di Indonesia," ujarnya di sela deklarasi dan dialog interaktif bersama bunda pendidikan anak usia dini (Paud) di DBL Arena Surabaya, Kamis.
Sejak ditetapkan sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden bersama Prabowo Subianto serta diberlakukannya masa kampanye, ia mengaku banyak cerita dan pengalaman yang diperoleh, baik apresiasi maupun keluhan dari masyarakat.
Salah satu yang terbaru, kata dia, aspirasi dari seorang guru Paud di Kabupaten Bondowoso bernama Sugiati yang berharap agar nasibnya diperjuangkan dan diorangkan.
"Bu Sugiati bercerita kepada saya sambil berurai air mata. Beliau ingin bunda Paud 'diuwongke' (diorangkan), diperhatikan, khususnya tentang kesejahteraan. Bunda Paud itu ternyata gajinya 'sajuta', yaitu sabar, jujur dan tawaqal," ucapnya.
Menurut dia, Paud merupakan proses membentuk kepribadian bangsa dan harus mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Sandiaga juga mengatakan, selama tujuh bulan ini kerap mendapati berbagai macam pengalaman, mulai penyambutan, perizinan lokasi yang tidak keluar dan lainnya.
"Tapi, semua itu harus dihadapi dengan senyuman," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Di sisi lain, Sandiaga Uno mengakui bahwa kampanye yang bersifat tematik dengan cara berdialog lebih efektif dilakukan selama ini karena berkaitan langsung, bahkan menerima aspirasi dari masyarakat.
Di sisa sembilan hari masa kampanye, ia menegaskan telah berusaha serta bekerja keras, dan menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.
Pemilihan Presiden diselenggarakan pada 17 April 2019 dan diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma’ruf Amin di nomor urut 01, serta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di nomor urut 02.
"Selama tujuh bulan terakhir, saya sudah berkunjung di 1.550 titik di Indonesia," ujarnya di sela deklarasi dan dialog interaktif bersama bunda pendidikan anak usia dini (Paud) di DBL Arena Surabaya, Kamis.
Sejak ditetapkan sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden bersama Prabowo Subianto serta diberlakukannya masa kampanye, ia mengaku banyak cerita dan pengalaman yang diperoleh, baik apresiasi maupun keluhan dari masyarakat.
Salah satu yang terbaru, kata dia, aspirasi dari seorang guru Paud di Kabupaten Bondowoso bernama Sugiati yang berharap agar nasibnya diperjuangkan dan diorangkan.
"Bu Sugiati bercerita kepada saya sambil berurai air mata. Beliau ingin bunda Paud 'diuwongke' (diorangkan), diperhatikan, khususnya tentang kesejahteraan. Bunda Paud itu ternyata gajinya 'sajuta', yaitu sabar, jujur dan tawaqal," ucapnya.
Menurut dia, Paud merupakan proses membentuk kepribadian bangsa dan harus mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Sandiaga juga mengatakan, selama tujuh bulan ini kerap mendapati berbagai macam pengalaman, mulai penyambutan, perizinan lokasi yang tidak keluar dan lainnya.
"Tapi, semua itu harus dihadapi dengan senyuman," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Di sisi lain, Sandiaga Uno mengakui bahwa kampanye yang bersifat tematik dengan cara berdialog lebih efektif dilakukan selama ini karena berkaitan langsung, bahkan menerima aspirasi dari masyarakat.
Di sisa sembilan hari masa kampanye, ia menegaskan telah berusaha serta bekerja keras, dan menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.
Pemilihan Presiden diselenggarakan pada 17 April 2019 dan diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma’ruf Amin di nomor urut 01, serta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di nomor urut 02.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019