pemilu.antaranews.com
HITUNG CEPAT
PEMILU PRESIDEN 2024
25.55%
57.81%
16.62%
25.34%
58.08%
16.58%
25.06%
59.08%
15.86%
24.77%
59.19%
16.04%

Ma'ruf tidak jengkel dihadang massa di Pamekasan

Rutan Salemba sudah terima logistik Pemilu 2024
Suasana kampanye terbuka di Lapangan Nasional Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Selasa (2/4/2019), yang dihadiri Cawapres KH Ma'ruf Amin. (ANTARA News/ Anom Prihantoro)
Ziarah kok dihalangin?”
Mataram (ANTARA) - Cawapres KH Ma'ruf Amin mengaku tidak jengkel usai dihadang massa yang menolak kehadirannya di salah satu kawasan di Pulau Madura, Senin (1/4).

"Saya tidak merasa jengkel," kata Ma'ruf di Praya, Selasa, di sela safari politik di sejumlah titik di NTB.

Menurut dia, upaya sejumlah unsur masyarakat yang menghadang tidak mampu mengintimidasinya. Telah banyak rintangan yang telah dilalui dalam berbagai fase kehidupan sehingga penghadangan itu hanya aksi biasa.

"Tidak terintimidasi karena sudah terbiasa berjuang. Kayak gitu, gak punya pengaruh buat saya," kata dia.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif it’s mengatakan penghadangan yang dialaminya justru nampak aneh.

"Itu yang aneh, saya sudah selesai kampanye di Sumenep, lapangan penuh, saya pulang, ziarah. Ziarah kok dihalangin?," kata dia.

Menurut dia, rakyat Madura saat ini justru mendukung Ma'ruf. Aksi penghadangan di Pamekasan merupakan aksi dari sedikit orang di Pulau Madura.

"Itu orang yang kurang paham kontestasi pemilu. Itu kan soal bagaimana bersaing dengan sehat bermartabat. Kalau cara seperti itu kan tidak sehat," kata dia.

Ma'ruf mendorong setiap pihak untuk tenang dan tidak tersulut atas aksi penghadangan yang tidak terpuji itu.

"Agar semua tetap tenang tidak terprovokasi," kata dia.

Baca juga: Jokowi-Ma'ruf yakin rebut 60 persen suara NTB
Baca juga: Kampanye Ma'ruf Amin diadang massa
Baca juga: Ma'ruf: Jatim menang, Madura segera
Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Survei: selisih suara Jokowi-Prabowo sebesar 18,8 persen Sebelumnya

Survei: selisih suara Jokowi-Prabowo sebesar 18,8 persen

DKPP beri sanksi peringatan ke KPU atas kebocoran DPT Pemilu 2024 Selanjutnya

DKPP beri sanksi peringatan ke KPU atas kebocoran DPT Pemilu 2024