Prabowo janjikan bentuk susunan menteri antikorupsi

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto saat memberikan sambutan kampanye terbuka pada ribuan massa di Lapangan Wisanggeni Kota Tegal, Senin sore. (Foto Kutnadi)
Tegal (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menjanjikan akan membentuk susunan para menteri antikorupsi apabila dirinya terpilih menjadi Presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Semua menteri-menteri yang saya pilih untuk bersumpah dan tanda tangan tidak (melakukan) korupsi," kata Capres Prabowo Subianto saat melakukan kampanye terbuka di Lapangan Wisangeni Kota Tegal, Senin sore.

Ia mengatakan dirinya bersama Sandiaga Salahuddin Uno (Calon Wakil Presiden nomor urut 02) bertekad untuk bekerja keras dan sekuat tenaga untuk (kepentingan) rakyat Indonesia dan bersumpah tidak akan mengizinkan koruptor berkuasa di negara ini.

"Rakyat (Indonesia) sudah muak dengan korupsi. Oleh karena, saya tidak akan memperkaya diri dan tidak mengizinkan keluarga memperkaya dari jabatan saya," katanya.

Di hadapan ribuan pendukung dan simpatisan koalisi partai, Prabowo mengatakan bahwa dirinya akan tunduk pada kehendak dan menghormati apa yang yang menjadi kemauan rakyat Indonesia.

"Akan tetapi apabila rakyat Indonesia memberikan kepercayaan pada saya bersama Sandiaga Salahuddin Uno (memenangi Pilpres 2019) bertekad bekerja sekeras mungkin untuk rakyat," katanya.

Prabowo juga menjanjikan akan memberikan peluang dan kesempatan pekerjaan pada rakyat Indonesia dan tidak perlu menggunakan kartu-kartu.

Sebenarnya, kata dia, (calon presiden) Jokowi adalah orang namun karena di sekelilingnya adalah orang yang memiliki watak-watak "Sengkuni" maka mereka akan memberikan jawaban ABS (asal bapak senang).

"Zaman dulu, (bawahan) jika ditanya sesuatu oleh (pemimpin) akan menjawab dengan baik, aman, bagus. Budaya mental ABS semacam itu, nanti sudah tidak ada lagi," katanya yang disambut meriah dan yel-yel oleh massa.

Ia mengatakan dirinya sudah membentuk tim para pakar dan putra-putri terbaik Indonesia yang pintar, hatinya bersih dan ikhlas, serta dan tidak korupsi untuk membela dan membangun bangsa Indonesia.

"Kami tidak butuh orang pintar, jika pintarnya tidak bisa membela rakyat. Kami sudah bentuk pakar dan orang hebat yang hatinya bersih dan ikhlas untuk bekerja untuk rakyat," katanya.
Pewarta:
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
CSIS: pendekatan Jokowi dan Prabowo mengenai polugri berbeda Sebelumnya

CSIS: pendekatan Jokowi dan Prabowo mengenai polugri berbeda

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024