Jakarta (ANTARA) -
Dalam kesempatan tersebut, Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo yang mengawali memberikan pernyataan penutup, meyakinkan bahwa persahabatannya dengan Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subiyanto, tidak akan pernah terputus.
"Saya senang naik sepeda dan seringkali rantainya putus, tapi percayalah persahabatan kita, rantai persahabatan saya dan Pak Prabowo yang indah tidak akan pernah putus," ujar Jokowi dalam pernyataan tertutup usai debat capres keempat di Hotel Shangri-La Jakarta, Sabtu.
Jokowi juga mengingatkan bahwa debat yang memunculkan banyak perbedaan pendapat tersebut bukanlah hal yang terpenting di Indonesia.
"Jangan pernah lupa bahwa yang terpenting bukanlah tentang debat, melainkan tentang masa depan dan kesejahteraan rakyat Indonesia, juga tentang memahami dan menyayangi rakyat, dan bagaimana mendengarkan dan mencarikan solusi bagi persoalan-persoalan negeri ini," tutup Jokowi.
Bak gayung bersambut, dalam kata penutup Prabowo juga memberikan pesan yang sama, merespon pernyataan Jokowi.
Menurut Prabowo, kendati berbeda pandangan dalam masalah kenegaraan, dirinya tetap bersahabat dengan para tokoh kubu pendukung calon presiden nomor urut 01.
Dia menyebutkan beberapa tokoh yang hadir dalam acara itu antara lain Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati, putri Abdurrahman Wahid Yenny Wahid, dan politisi senior PDI Perjuangan Pramono Anung merupakan sahabatnya.
"Saya juga yakinkan bapak, saya tetap bersahabat. Tokoh-tokoh semua sahabat saya; Ibu Megawati, Mbak Yenny, semuanya sahabat-sahabat saya, Mas Pramono, jadi kita pun tidak akan putus persaudaraan kita," ujar Prabowo dalam pernyataan penutupnya.
Ungkapan persahabatan keduannya menjadi penyejuk dalam kontestasi pemilihan presiden saat ini.
Dalam debat keempat tersebut, keduanya juga sepakat untuk merawat ideolgi Negara, Pancasila.
Joko Widodo menekankan pentingnya pendidikan dan penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, seperti penerapan toleransi dalam berbangsa dan bernegara di Indonesia.
"Yang paling penting adalah yang paling penting adalah bagaimana memberikan pendidikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus bertoleransi karena kita ini memiliki 714 suku," ujar Jokowi dalam Debat Capres Keempat di Hotel Shangri-La Jakarta, Sabtu.
Jokowi mengatakan bahwa anak-anak Indonesia harus diberitahu bagaimana berkawan dengan saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air yang memiliki lebih dari 1.100 bahasa daerah yang berbeda-beda.
Selain itu Jokowi juga menegaskan pentingnya mendidik anak-anak bangsa Indonesia bagaimana hidup bertoleransi, mengingat Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan ras.
"Itu sebetulnya yang ingin terus kita lakukan, pendidikan ini bukan indoktrinasi lagi harus kekinian juga untuk dapat lebih diterima oleh para generasi muda," ujar Jokowi.
Pendidikan Pancasila dan toleransi dikatakan Jokowi pada saat ini dapat dilakukan melalui sosial media untuk menjangkau generasi muda.
Sedangkan Prabowo Subianto menilai Pancasila harus dimasukkan ke dalam pendidikan sejak dini hingga pendidikan lanjutan.
"Menurut pendapat saya Pancasila ini walaupun kita tidak mau menggunakan pendekatan indoktrinasi, tapi kita harus memasukkan Pancasila ke dalam pendidikan bangsa kita, pendidikan dari kecil dari awal, dari usia dini Taman Kanak-Kanak, SD SMP SMA harus dimasukkan dalam edukasi," kata Prabowo dalam jawabannya terkait tema ideologi ini.
Menurut Prabowo, pendidikan Pancasila wajib dimasukkan ke dalam kurikulum setiap tingkat pendidikan.
Selain itu, Prabowo juga menjelaskan para pemimpin harus memberi contoh yang mempersatukan dan menyejukkan masyarakat.
"Memberi contoh dalam masalah edukasi ini, dalam memilih orang tidak boleh memandang suku, agama, ras. Dalam menjalankan politik harus politik persatuan, bukan politik pecah belah, bukan politik cari kesalahan, bukan politik cari perbedaan," kata mantan Danjen Kopasus itu.
Debat ke-4
Sementara itu, dalam debat ke-4 ini, pesertanya adalah calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Kedua peserta debat memaparkan visi dan misinya terkait tema ideologi, pertahanan dan keamanan, pemerintahan dan hubungan internasional.
Debat dilaksanakan pukul 20.00 dengan durasi sekitar dua jam lebih dan akan disiarkan langsung oleh Metro TV, Indosiar dan SCTV.
Pembawa acara berita (News Ancor) di SCTV, Retno Pinasti dan pembawa acara berita di Indosiar Zulfikar Naghi menjadi moderator dalam debat kali ini.
Sementara sembilan panelis dalam debat keempat adalah Prof DR Zakiyuddin, M.Ag (Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga) dan Dr J Haryatmoko SJ (Akademisi fakultas teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta) untuk ideologi.
Dr Erwan Agus Purwanto M Si (Dekan Fisip Universitas Gadjah Mada), Dr Valina Singka Subekti M Si (Akademisi departemen ilmu politik Fisip UI) dan Dadang Tri Sasongko (Sekjen Transparency International Indonesia) untuk pemerintahan.
Al Araf (Direktur Eksekutif Imparsial) dan Dr Ir Apolo Safanpo ST MT (Rektor Universitas Cenderawasih) untuk pertahanan dan keamanan.
Drs I Basis Eko Soesilo MA (Pengajar HI Fisip Unair) dan Dr Kusnanto Anggoro (Akademisi Fisip UI) untuk hubungan internasional.
Baca juga: Jokowi: Rantai persahabatan saya dan Pak Prabowo tak akan terputus
Baca juga: Prabowo: Saya bersahabat dan hormati Jokowi
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019