Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi), menyatakan, Indonesia harus tetap berdiri tegak menjalankan prinsip politik luar negeri bebas-aktif, di tengah situasi dunia yang penuh ketidakpastian.
“(Di tengah tantangan) multilateralisme yang dilemahkan dan proteksionisme yang semakin meningkat, Indonesia harus berdiri tegak, bermartabat dan tetap menjalankan politik luar negeri bebas aktif,” kata Jokowi, dalam debat keempat calon presiden, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu malam.
Prinsip bebas artinya Indonesia memiliki keleluasaan untuk menjalankan dan memperjuangkan kepentingan nasional.
Sementara prinsip aktif, kata Jokowi, mengacu pada kontribusi aktif Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia.
Salah satu upaya Indonesia dalam ikut mewujudkan perdamaian dunia adalah meningkatkan kapasitas pasukan perdamaian PBB, termasuk dengan meningkatkan peran perempuan dalam Pasukan Penjaga Perdamaian PBB.
Di antara ke-15 anggota DK PBB selama kurun waktu 2019-2020, Indonesia merupakan negara penyumbang pasukan terbesar untuk Misi Keamanan PBB.
Tahun lalu, Indonesia mengirimkan 850 personel, sebanyak 22 di antaranya adalah perempuan. Per November 2018, jumlah personel pasukan perdamaian Indonesia adalah 3.545 orang.
Oleh karena itu, Indonesia akan memberi perhatian pada peningkatan efisiensi dan efektifitas Misi Perdamaian PBB selain isu global lain.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019