Pengamat ingatkan diplomasi internasional perlu ditingkatkan

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
KPU menggelar gladi bersih jelang debat keempat Pilpres 2019, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu. (Imam B)
Pemerintah kita harus aktif jangan pasif. Jangan perkeruh masalah tapi how to solve problems (bagaimana mengatasi masalah)
Jakarta (ANTARA) - Pengamat Politik Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie mengingatkan agar diplomasi internasional perlu ditingkatkan lagi mengingat diplomasi Indonesia masih lemah.

"Saat ini diplomasi kita biasa saja dan agak lemah ketimbang saat eranya Menlu Mochtar Kusumaatmaja. Hal ini perlu ditingkatkan lagi terutama border (perbatasan), maritim sampai politik," kata Jerry menanggapi debat calon presiden (capres) keempat, di Jakarta, Sabtu.

Debat capres keempat ini mempertemukan capres nomor urut 01, Joko Widodo dan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu malam, dengan tema soal ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan serta hubungan internasional.

Dalam hubungan internasional, kata dia, pemerintah harus pro aktif bukan reaktif dalam mengatasi persoalan internasional.

"Pemerintah kita harus aktif jangan pasif. Jangan perkeruh masalah tapi how to solve problems (bagaimana mengatasi masalah). Kalau approacing on the broad (pendekatan luar negeri) lemah maka akan berpengaruh dalam hubungan sebuah negara. Jangan membuat policy yang bertentangan, tapi yang bersahabat. Intinya jangan cari musuh tapi kita cari kawan," kata Jerry.

Ia mencontohkan di laut, pemerintah jangan hanya melakukan bakar kapal ikan asing, tapi mencari solusi yang terbaik lewat diplomasi.

Untuk ideologi, Jerry menyarankan agar kedua capres tetap konsisten dengan ideologi kita yaitu Pancasila mengingat ada berupaya mengganti ideologi yang dianut oleh Indonesia yakni Pancasila dengan paham khilafah.

"Pancasila sudah final saat rapat BPUPKI dimana 68 founding father kita hadir pada 1 maret 1945. Pada tanggal 1 Juni Presiden pertama RI Soekarno membacakan pidatonya didalamnya ada pancasila dan ini dikenal dengan lahirnya pancasila. Pada tanggal 22 Juni 1945 ditanda-tangani piagam Jakarta. Dan termaktub dalam TAP MPR/XVIII/MPR tahun 1998. jadi jangan diacak-acak atau obok-obok lagi," tegas peneliti politik yang pernah mengemban pendidikan di Amerika ini.

Dengan propaganda isu politik khilafah kata Jerry, buntutnya fatal dan berbahaya bagi stabilitas keamanan dalam negeri.

"Ini bukan ideologi bangsa Indonesia, ini budaya asing. Menarik jika isu kontroversial ini di dibahas dalam debat. Gak usah bahas topik yang jadul yang tak bermanfaat, tapi realita di lapangan," kata Jerry.

Selain itu, isu keamanan juga penting untuk diangkat karena sebuah negara tanpa keamanan maka ekonomi tak bisa stabil.

"Negara lain mau investasi tapi kalau keamanan lemah bisa saja mereka tak mau berinvestasi. Keamanan perlu diperkuat di perbatasan dari penyusupan teroris.

Keamanan laut kita perlu dijaga dan kawal. Apalagi ISIS sudah kalah di Suriah takutnya mereka bermigrasi ke Indonesia," kata Jerry.

"Mungkin pertahanan dan keamanan perlu diperkuat jelang pencoblosan 17 April nanti. Qpalagi serangan para kelompok yang ingin mengacaukan Pemilu, maka perlu di antisipasi. Seperti pada debat lalu ada ledakan di dekat lokasi debat di Hotel Sultan," ucapnya.

Baca juga: KPU: Sesi debat antar-capres diatur waktunya
Baca juga: KPU gelar gladi bersih jelang debat capres
Baca juga: Jokowi makan siang bersama keluarga di restoran Padang jelang debat
Baca juga: Sandiaga: Prabowo fokusnya pada sumber daya manusia
Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Jokowi makan siang bersama keluarga di restoran Padang jelang debat Sebelumnya

Jokowi makan siang bersama keluarga di restoran Padang jelang debat

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024