Kalian (mahasiswa) harus terus belajar dan kerja keras, membuka internet, gali semua, namun jangan baca yang hoaks-hoaks, karena itu akan merusak mental kalian."Situbondo (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengajak mahasiswa di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo, Jawa Timur, untuk ikut melawan hoaks atau informasi tidak benar yang selama ini tersebar melalui di media sosial.
"Kalian (mahasiswa) harus terus belajar dan kerja keras, membuka internet, gali semua, namun jangan baca yang hoaks-hoaks, karena itu akan merusak mental kalian," kata Luhut dalam sambutannya di kegiatan kuliah umum dengan tema Penguatan Ideologi Pancasila dan Karakter Bangsa Indonesia Sebagai Negara Maritim, di Aula Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, Jumat.
Menjelang Pemilu 17 April 2019, Luhut juga mengajak generasi penerus bangsa agar memilih pemimpin sesuai dengan hati nurani dan bukan berdasarkan berita hoaks yang beredar.
Ia juga berpesan kepada mahasiswa di pesantren asuhan KHR Ahmad Azaim Ibrahimy ini agar tidak saling bermusuhan, meskipun pilihan (presiden) berbeda karena tidak baik untuk negeri.
"Menjelang pemilu, saya sebagai orang tua janganlah kalian (generasi muda) bermusuhan meskipun berbeda pilihan, yang satu minum kopi dan satu minum teh, tetap jangan bermusuhan, itu tidak baik," katanya.
Mengenai ideologi Pancasila, menurut Luhut, memang ada yang memiliki niatan untuk mengganti dengan ideologi lain, dan yang berkeinginan mengubah ideologi Pancasila tampak dan jelas sekali.
"Kami tidak ingin Indonesia yang aman dan damai jadi negara kacau (tidak aman), seperti di Suriah dan Afghanistan, banyak menimbulkan korban dan pengungsian juga," ujarnya.
Kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, selain mengisi kuliah umum, juga meninjau pembangunan asrama di pesantren tersebut yang merupakan bantuan dari Presiden Joko Widodo.
Pewarta: Masuki M. Astro/Novi Husdinarianto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019