Balikpapan (ANTARA) - Berkampanye di Kota Minyak Balikpapan, calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) menargetkan perolehan suara hingga 70 persen pada Pemilihan Presiden 17 April 2019 mendatang.
“Sore tanggal 17 April nanti saya telpon, dan perolehan suaranya harus di atas 70 persen,” kata Jokowi kepada Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Kaltim Irjen Pol (Purn) Safaruddin.
Menjawab itu, dengan segala program dan kampanye hingga rumah ke rumah, mengatakan jajarannya optimistis bisa meraih suara 70 persen di Kaltim. Hal itu berpijak dari perolehan suara 63 persen pada tahun 2014.
Safaruddin optimistis mampu menguasai basis pemilih di Samarinda, Kutai Kartanegara, dan Balikpapan.
"Iya, saya siap ditelpon Pak Jokowi nanti usai pemungutan suara. Yakin di atas 70 persen,” katanya sambil tersenyum.
Sebelumnya dalam pidato politiknya, Jokowi menyebutkan peningkatan kapasitas produksi Kilang Pertamina Balikpapan membuka banyak sekali lapangan kerja.
“Proyek itu untuk menjaga cadangan energi, dan sekaligus juga membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya,” kata Jokowi di Gedung Pertemuan dan Olahraga Dome di Balikpapan, Kamis.
Proyek itu oleh Pertamina disebut RDMP (Refinery Development Master Plan) Kilang Balikpapan. Setelah selesai, kilang minyak Balikpapan yang semula mengolah 260.000 barel minyak per hari maka akan mampu mengolah 360.000 ribu barel minyak mentah per hari. Diperhitungkan proyek itu akan menyerap hingga 14.000 tenaga kerja langsung.
Karena berbicara tentang tenaga kerja, Jokowi langsung mengaitkannya dengan program yang ditawarkannya, Kartu Pra Kerja.
Kartu itu diberikan bagi mereka yang baru lulus sekolah atau kuliah, dapat fasilitas untuk menjalani pelatihan keahlian untuk masuk pasar kerja.
Diperlukan SDM yang siap pakai dengan skill yang mumpuni menyambut kabar baik itu. Sebab itu, Jokowi memperkenalkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Bila sebelumnya hanya sampai pada pendidikan SMA sederajat, bila terpilih kembali KIP diperuntukkan mengenyam pendidikan bangku kuliah.
"Kita harapkan lulusan kita bisa dapatkan ini, akan ditraining dan pelatihan, bisa masuk ke Pertamina. Masuk ke Kilang minyak yang baru. Itu gunanya kartu pra kerja. Ini tak hanya di dalam negeri tapi luar negeri. Yang sudah dilatih, tapi belum dapat pekerjaan, diberikan insentif honor," jelas Jokowi.
Selain itu, ia juga menampilkan kartu Kartu Indonesia Pintar dari programnya sejak 2014, yang ditambah aplikasinya hingga untuk perguruan tinggi.
"Anak-anak SMA/SMK yang lulus, mau lanjut pendidikan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dengan kartu ini nanti akan dibiayai pemerintah," ungkapnya.
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019