BPN Prabowo-Sandiaga wilayah Jateng medan berat

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandiaga saat melakukan orasi di depan ribuan pendukung pasangan calon Prabowo-Sandiaga di Lapangan Banyuanyar Banjarsari Solo, Minggu (24/3). (Foto:Bambang Dwi Marwoto)
Saya sebagai ketua BPN Prabowo-Sandiaga mendapat jatah di Solo. Suara Jateng Insya Allah ada peningkatkan dari paslon Prabowo-Sandiaga. Suara di Sulawesi Selatan bisa masuk paslon 02, tetapi di Sragen perlu perjuangan medannya berat
Solo (ANTARA) - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso, mengatakan, merebut suara di wilayah Jawa Tengah termasuk medan yang berat pada Pemilu Presiden dan Waki Presiden 2019.

"Paslon no.02 Prabowo-Sandiaga di Jateng perlu perjuangan, karena termasuk medan yang berat," kata Djoko Santoso, disela kampanye terbuka perdana pasangan calon 02 di Lapangan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jateng, Minggu.

Pada kampanye akbar yang digelar oleh relawan Pengusaha Solo dan Sekitarnya (Pesona) #02 bekerja sama dengan BPN Prabowo-Sandiaga tersebut, diawali dengan berolahraga bersama dan kemudian melakukan orasi dukungannya terhadap pasangan calon 02.

Djoko Santoso yang juga mantan Panglima TNI tersebut, lebih lanjut mengatakan jadwal kampanye perdana Sandiaga ke Kabupaten Sragen, sedangkan Prabowo ke Manado dan Makassar.

"Saya sebagai ketua BPN Prabowo-Sandiaga mendapat jatah di Solo. Suara Jateng Insya Allah ada peningkatkan dari paslon Prabowo-Sandiaga. Suara di Sulawesi Selatan bisa masuk paslon 02, tetapi di Sragen perlu perjuangan medannya berat," tutur Djoko.

Djoko mengatakan suara di Jawa Barat dimenangkan oleh pasangan calon 02, sedangkan Jateng jika bisa sama-sama kuat.

"Jabar 02 menang, saya akan pertahanan suara di Jabar, dan saya akan rebut Jawa Tengah. Jika Jateng dan Jatim kedua paslon sama-sama kuat sudah menang 02," klaimnya.

Menyinggung soal strategi, Djoko mengatakan strategi umum dari BPN Prabowo-Sandiaga sudah diturukan ke daerah, dan mereka bisa mengembangkan sendiri sesuai kondisi wilayahnya masing-masing.

Pasangan calon 02, kata dia, sebanyak 12 provinsi yang belum dikuasasi Prabowo-Sandiaga antara lain dua wilayah di Papua, Ambon, Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Lampung, Jateng, dan Jatim.

"Namun, kami tidak memaksakan diri, dan tetap berdoa hasilnya kami serahkan kepada Tuhan. Jangan sampai hanya karena Pemilu terjadi konflik," ujarnya.

Bangsa ini, kata dia, diperjuangkan oleh para pendahulu untuk bersatu selama ratusan tahun. Dengan bersatu Indonesia bisa merdeka, dan dengan bersatu bangsa ini bisa apa saja.

"Saya berpengalaman, bagaimana konflik-konflik di Indonesia selama saya menjadi anggota TNI yang sering ditugaskan memisah orang berkelahi seperti di Ambon dan Maluku menyedihkan," katanya.

Pada Pemilu 2019 ada dua pasangan calon yang maju dalam pesta demokrasi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang digelar lima tahun sekali, yakni pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pewarta:
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
TKN: MRT, Jokowi dan kepemimpinan yang efektif Sebelumnya

TKN: MRT, Jokowi dan kepemimpinan yang efektif

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024