Saat Presiden Jokowi berdialog dengan banser wanita NU

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Presiden Joko Widodo hadir dalam acara Silaturahim Presiden RI Joko Widodo dengan kyai dan tokoh se-eks Karesidenan Kedu Jawa Tengah di gedung Tri Bhakti Magelang, Sabtu (23/3/2019). (Desca Lidya Natalia)
Magelang (ANTARA) - Presiden Jokowi sempat berdialog dengan salah seorang anggota Barisan Ansor Serbaguna (banser) wanita Nahdlatul Ulama (NU) saat bersilaturahmi dengan kyai dan tokoh se-eks Karesidenan Kedu, Jawa Tengah.

"Saya Turiwah dari Purworejo, anggota anggota banser wanita, wanser," kata Turiyah di gedung Tri Bhakti Magelang, Sabtu.

Turiwah bertemu dengan Presiden Joko Widodo dalam acara Silaturahim Presiden RI Joko Widodo dengan kyai dan tokoh se-eks Karesidenan Kedu, Jawa Tengah yang dihadiri oleh sekitar 6.000 orang.

"Tugasnya wanser apa saja sih?" tanya Presiden Jokowi.

"Pengamanan pengajian, membantu saat banjir, pengawalan ziaroh, pengawalan muslimat," jawab Turiyah.

"Ziarah ke mana-mana dong?" tanya Presiden.

"Kemarin ke Senayan, ketemu Pak Jokowi tapi lihat dari jauh, di GBK," jawab Turiyah.

"Ya ya ya, menurut ibu fitnah dan hoaks di masyarakat seperti apa?" tanya Presiden.

"Kita jadi banser hoaksnya juga banyak loh Pak, berjuang untuk NU berat loh Pak, mengawal pak kyai berat loh, saya mohon ada motivasi gaji bulanan," kata Turiyah tidak menjawab pertanyaan Presiden.

"Namanya apa? Uang motivasi ya. Menarik, ini menarik," ungkap Presiden.

"Kita pendidikannya seperti militer jungkir balik di rindam karena pelatih dari Magelang datang, dari Pak Kapolres Purworejo, dijemur juga Pak," cerita Turiyah.

"Kok dijemur?" tanya Presiden.

"Dijemur di lapangan, cara malam ke makam kehujanan," ungkap Turiyah.

"Tahan banting berarti," ungkap Presiden.

"Saya tidak bisa memberikan sepeda, tapi saya akan beri album foto yang harganya bisa membeli 20 sepeda karena ada tulisan 'Istana Kepresidenan RI'," kata Presiden yang memberikan album foto berisi foto dirinya dan Turiyah.

Presiden juga mengingatkan kepada para kyai dan tokoh se-eks Karesidenan Kedu agar berbondong-bondong mendatangi TPS pada hari pemilihan suara 17 April 2019 nanti.

"Tangal 17 April, tinggal 24 hari lagi, mari mengajak keluarga, saudara-saudara kita berbondong-bondong ke TPS menggunakan hak pilihnya. Jangan biarkan satu orang pun golput karena 17 April menentukan arah bangsa ke depan, sangat menentukan sekali," tegas Presiden.

Baca juga: Jokowi payungi seorang bendesa Tabanan saat dialog

Baca juga: Presiden Jokowi kaget karena dipanggil kiai oleh seorang warga


 
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Warga Pesodongan deklarasikan kampung antipolitik uang Sebelumnya

Warga Pesodongan deklarasikan kampung antipolitik uang

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS