Wonosobo (ANTARA) - Warga Desa Pesodongan, Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mendeklarasikan Kampung Antipolitik Uang untuk menciptakan pemilu bersih dan bermartabat.
Deklarasi kampung antipolitik uang dilakukan di Dusun Majaina, Desa Pesodongan, Sabtu, yang diikuti ratusan warga.
Warga mengenakan kain putih, membawa kentongan berkumpul di lapangan Dusun Majaina. Suasana kampung antipolitik uang begitu terasa, setiap pos kampling di tiap RW dijadikan pos pengawasan pemilu.
Kepala Desa Pesodongan Suratno menyampaikan, kesadaran warganya tinggi dalam berpolitik. Selama ini proses politik di desanya bersih dari praktik politik uang.
"Kami bersama warga, bekerja sama dengan Bawaslu Wonosobo untuk menjaga kampung kami, dari praktik politik uang,"katanya.
Ia menyampaikan di tengah hiruk pikuk pemilu, pihaknya mengajak warganya untuk menahan diri dari godaan politik uang.
"Kami siapkan acara hari ini bersama warga, kami buat pos kampling sebagai pos pengawasan Pemilu," katanya.
Ia berharap tidak hanya untuk yang sudah memiliki hak pilih, tetapi menjadi pendidikan politik bagi semua masyarakat, bahwa politik uang itu tidak baik.
"Setiap rumah sudah deklarasi dan menandai dengan pemasangan stiker sebagai keluarga antipolitik uang," katanya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Wonosobo Sumali Ibnu Chamid mengaku bahagia dengan sikap yang dimiliki oleh warga Pesodongan.
Ia menyampaikan dengan sikap tersebut memberi kontribusi dalam menciptakan pemilu bersih, adil, dan bermartabat.
"Kalau tiap dusun, tiap desa, berani bersikap tolak politik uang, maka akan semakin memperbaiki sistem demokrasi kita," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak semua warga untuk benar-benar menjadi pemilih bermartabat dengan menjadikan keluarga tolak politik uang.
"Keluarga tolak politik uang, bukan keluarga yang apolitik. Justru menjadi keluarga yang menggunakan hak pilihnya secara benar dan menolak dari praktik politik uang dalam berbagai pemilihan," katanya.
Deklarasi kampung antipolitik uang dilakukan di Dusun Majaina, Desa Pesodongan, Sabtu, yang diikuti ratusan warga.
Warga mengenakan kain putih, membawa kentongan berkumpul di lapangan Dusun Majaina. Suasana kampung antipolitik uang begitu terasa, setiap pos kampling di tiap RW dijadikan pos pengawasan pemilu.
Kepala Desa Pesodongan Suratno menyampaikan, kesadaran warganya tinggi dalam berpolitik. Selama ini proses politik di desanya bersih dari praktik politik uang.
"Kami bersama warga, bekerja sama dengan Bawaslu Wonosobo untuk menjaga kampung kami, dari praktik politik uang,"katanya.
Ia menyampaikan di tengah hiruk pikuk pemilu, pihaknya mengajak warganya untuk menahan diri dari godaan politik uang.
"Kami siapkan acara hari ini bersama warga, kami buat pos kampling sebagai pos pengawasan Pemilu," katanya.
Ia berharap tidak hanya untuk yang sudah memiliki hak pilih, tetapi menjadi pendidikan politik bagi semua masyarakat, bahwa politik uang itu tidak baik.
"Setiap rumah sudah deklarasi dan menandai dengan pemasangan stiker sebagai keluarga antipolitik uang," katanya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Wonosobo Sumali Ibnu Chamid mengaku bahagia dengan sikap yang dimiliki oleh warga Pesodongan.
Ia menyampaikan dengan sikap tersebut memberi kontribusi dalam menciptakan pemilu bersih, adil, dan bermartabat.
"Kalau tiap dusun, tiap desa, berani bersikap tolak politik uang, maka akan semakin memperbaiki sistem demokrasi kita," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak semua warga untuk benar-benar menjadi pemilih bermartabat dengan menjadikan keluarga tolak politik uang.
"Keluarga tolak politik uang, bukan keluarga yang apolitik. Justru menjadi keluarga yang menggunakan hak pilihnya secara benar dan menolak dari praktik politik uang dalam berbagai pemilihan," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019