Bandung (ANTARA) - Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan berdasarkan indeks kerawanan yang dibuat oleh KPU, Polri dan Menkopolhukam tingkat kerawanan Pemilu 2019 untuk wilayah Jawa Barat dinyatakan tidak ada.
"Jadi ada indeks kerawanan yang dibuat oleh Bawaslu, KPU dan Polri. Sampai dengan hari ini Menkopolhukam sudah menyampaikan kerawanan itu tidak ada di Pemprov Jabar," kata Kapolda Agung, seusai Apel Gelar Pasukan dalam rangka Pengamanan Pemilu Tahun 2019, di Lapangan Gasibu Bandung, Jumat.
Kapolda mengatakan meskipun tingkat kerawanan Pemilu 2019 di Jawa Barat tidak ada namun pihaknya menyatakan seluruh jajarannya sudah siap mengamankan Pileg dan Pilpres 2019.
"Akan tetapi aparat penyelenggara under estimate, tidak boleh. Jadi semua dalam status siap dan waspada dalam melindungi masyarakat dan siap mengawal proses demokrasi," kata dia.
Sementara itu, Pangdam III Siliwangi Mayjen Tri Soewandono menambahkan ujung tombak pengamanan Pemilu tahun ini adalah aparat penegakan hukum.
"TNI dan Polri tetap solid, siap membantu dan tentunya kita menggugah masyarakat karena Jabar punya tradisi yang bagus, masyarakat bisa menjaga keamanan di wilayahnya masing-masing," ujar Pangdam.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil optimistis bahwa pelaksanaan Pemilu 2019 yang terdiri dari Pilpres dan Pileg di Provinsi Jawa Barat akan berlangsung damai, aman dan kondusif.
"Alhamdulillah ya, bahwa track record (rekam jejak) Jawa Barat itu tidak ada masalah, selalu damai. Saat Pilkada Serentak 2018 juga tidak ada kaca pecah, tidak ada peluru terlepas, tidak ada darah yang tumpah di Jawa Barat," kata Gubernur Emil seusai menjadi inspektur upacara pada Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu 2019.
Dia menuturkan pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 di Jawa Barat yang berlangsung damai, aman dan kondusif menandakan bahwa masyarakat dan aparat terkaitnya sudah terlatih.
"Sehingga kami meyakini bahwa pelaksanaan pemilu serentak 2019 di Jabar akan sama seperti pilkada 2018 yaitu damai dan lancar, aman serta kondusif," kata dia.
"Jadi ada indeks kerawanan yang dibuat oleh Bawaslu, KPU dan Polri. Sampai dengan hari ini Menkopolhukam sudah menyampaikan kerawanan itu tidak ada di Pemprov Jabar," kata Kapolda Agung, seusai Apel Gelar Pasukan dalam rangka Pengamanan Pemilu Tahun 2019, di Lapangan Gasibu Bandung, Jumat.
Kapolda mengatakan meskipun tingkat kerawanan Pemilu 2019 di Jawa Barat tidak ada namun pihaknya menyatakan seluruh jajarannya sudah siap mengamankan Pileg dan Pilpres 2019.
"Akan tetapi aparat penyelenggara under estimate, tidak boleh. Jadi semua dalam status siap dan waspada dalam melindungi masyarakat dan siap mengawal proses demokrasi," kata dia.
Sementara itu, Pangdam III Siliwangi Mayjen Tri Soewandono menambahkan ujung tombak pengamanan Pemilu tahun ini adalah aparat penegakan hukum.
"TNI dan Polri tetap solid, siap membantu dan tentunya kita menggugah masyarakat karena Jabar punya tradisi yang bagus, masyarakat bisa menjaga keamanan di wilayahnya masing-masing," ujar Pangdam.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil optimistis bahwa pelaksanaan Pemilu 2019 yang terdiri dari Pilpres dan Pileg di Provinsi Jawa Barat akan berlangsung damai, aman dan kondusif.
"Alhamdulillah ya, bahwa track record (rekam jejak) Jawa Barat itu tidak ada masalah, selalu damai. Saat Pilkada Serentak 2018 juga tidak ada kaca pecah, tidak ada peluru terlepas, tidak ada darah yang tumpah di Jawa Barat," kata Gubernur Emil seusai menjadi inspektur upacara pada Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu 2019.
Dia menuturkan pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 di Jawa Barat yang berlangsung damai, aman dan kondusif menandakan bahwa masyarakat dan aparat terkaitnya sudah terlatih.
"Sehingga kami meyakini bahwa pelaksanaan pemilu serentak 2019 di Jabar akan sama seperti pilkada 2018 yaitu damai dan lancar, aman serta kondusif," kata dia.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019