Semarang (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia Arief Budiman prihatin dengan keterlibatan siswa SMA dalam penyebaran hoaks berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu.
"Yang merisaukan dari penyebaran hoaks ini pelakunya ternyata sebagian dari mereka anak SMA," kata Arief di Semarang, Selasa.
Ia menyayangkan ilmu yang dimiliki para siswa SMA itu digunakan untuk hal yang tidak baik.
Polisi sendiri, lanjut dia, sudah bergerak cepat untuk mengambil tindakan tegas atas laporan berita bohong terhadap KPU itu.
Arief juga mengungkapkan adanya permohonan maaf dari para siswa SMA yang tersangkut dengan tindak pidana tersebut.
"Saya akan memberi pengampunan asal terbukti mereka bekerja sendirian. Tetapi kalau terbukti mereka dipekerjakan oleh jaringan yang bertujuan mengganggu pemilu, saya minta dihukum tegas," katanya.
Arief menegaskan dirinya tidak menggubris banyaknya hoaks yang beredar seputar penyelenggaraan pemilu.
"Tetapi kalau sudah substansial mengganggu pemilu akan saya lawan," tegasnya.
"Yang merisaukan dari penyebaran hoaks ini pelakunya ternyata sebagian dari mereka anak SMA," kata Arief di Semarang, Selasa.
Ia menyayangkan ilmu yang dimiliki para siswa SMA itu digunakan untuk hal yang tidak baik.
Polisi sendiri, lanjut dia, sudah bergerak cepat untuk mengambil tindakan tegas atas laporan berita bohong terhadap KPU itu.
Arief juga mengungkapkan adanya permohonan maaf dari para siswa SMA yang tersangkut dengan tindak pidana tersebut.
"Saya akan memberi pengampunan asal terbukti mereka bekerja sendirian. Tetapi kalau terbukti mereka dipekerjakan oleh jaringan yang bertujuan mengganggu pemilu, saya minta dihukum tegas," katanya.
Arief menegaskan dirinya tidak menggubris banyaknya hoaks yang beredar seputar penyelenggaraan pemilu.
"Tetapi kalau sudah substansial mengganggu pemilu akan saya lawan," tegasnya.
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019