Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik dari Indonesia Public Institute (IPI), Jerry Massie mengingatkan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie untuk tidak menyerang partai lain yang notabenenya sama-sama partai nasionalis.
"Saya pun mengecam aksi persekusi ini. PSI tetap pertahankan partai nasionalis tanpa membawa partai lain," kata Jerry, di Jakarta, Rabu.
Ketua Umum PSI Grace Natalie di Medan, Senin (11/3) menyebut partai yang dipimpinnya berbeda dengan partai nasionalis lain yang menurutnya lebih banyak diam terkait dengan kasus-kasus intoleransi dan diskriminasi belakangan ini.
Grace dalam pidatonya menyatakan hanya PSI yang peduli ketika 13 Januari lalu terjadi persekusi atas jemaat GBI Philadelpia yang sedang beribadah di Labuhan Medan. Juga ketika nisan kayu salib dipotong dan prosesi doa kematian seorang warga Katolik ditolak massa.
"Bagi saya berikanlah statement yang menyejukan, Grace sebagai ketum harus belajar menahan diri dengan pernyataan kontroversial," katanya.
Menurut dia, PSI jangan menarik isu pribadi ke ranah pilpres. Kalau PSI bikin yang baik tidak usah dibilang pasti masyarakat akan bersimpati tanpa menuding yang lain.
"Memang politik feminisme kerap perasaan yang besar ketimbang rasional yang jalan. Kalau sebagai nasionalis saya salut tapi komunikasi politik perlu diasah lagi," katanya.
Ia berharap PSI tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bikin blunder karena bisa berimbas kepada tingkat elektoral Capres Jokowi.
"Saya pun mengecam aksi persekusi ini. PSI tetap pertahankan partai nasionalis tanpa membawa partai lain," kata Jerry, di Jakarta, Rabu.
Ketua Umum PSI Grace Natalie di Medan, Senin (11/3) menyebut partai yang dipimpinnya berbeda dengan partai nasionalis lain yang menurutnya lebih banyak diam terkait dengan kasus-kasus intoleransi dan diskriminasi belakangan ini.
Grace dalam pidatonya menyatakan hanya PSI yang peduli ketika 13 Januari lalu terjadi persekusi atas jemaat GBI Philadelpia yang sedang beribadah di Labuhan Medan. Juga ketika nisan kayu salib dipotong dan prosesi doa kematian seorang warga Katolik ditolak massa.
"Bagi saya berikanlah statement yang menyejukan, Grace sebagai ketum harus belajar menahan diri dengan pernyataan kontroversial," katanya.
Menurut dia, PSI jangan menarik isu pribadi ke ranah pilpres. Kalau PSI bikin yang baik tidak usah dibilang pasti masyarakat akan bersimpati tanpa menuding yang lain.
"Memang politik feminisme kerap perasaan yang besar ketimbang rasional yang jalan. Kalau sebagai nasionalis saya salut tapi komunikasi politik perlu diasah lagi," katanya.
Ia berharap PSI tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bikin blunder karena bisa berimbas kepada tingkat elektoral Capres Jokowi.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019