Serang (ANTARA) - Rachmawati Soekarnoputri mewakili Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyemangati ribuan sukarelawan dan pendukung pasangan ini di Gelanggang Olahraga (GOR) Maulana Yusuf Kota Serang, Banten, Minggu.
Rachmawati yang hadir bersama sejumlah perwakilan pimpinan parpol koalisi pendukung Prabowo-Sandi menyampaikan sambutan sambil duduk di kursi roda.
"Pada tanggal 17 April 2019 adalah tahun penentuan. Kita harus waspada dan bekerja keras untuk memenangkan Prabowo-Sandi," kata putri Proklamator RI tersebut dalam acara apel akbar dan pembekalan caleg parpol koalisi pendukung Prabowo-Sandi.
Rachmawati memberikan alasan memilih pasangan Prabowo-Sandi, antara lain, karena pada tahun ini bangsa Indonesia dalam posisi bahaya karena penjajahan gaya baru telah menyerang bangsa ini.
"Bukan hanya sembako yang kita impor, melainkan orangnya juga diimpor. Ini artinya penjajahan gaya baru, utang kita sangat besar, setiap kepala dibebebani R15 juta per orang, uang kita juga sudah dibawa ke luar negeri," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, bangsa Indonesia jangan mau dijajah oleh bangsa asing karena bangsa Indonesia sudah merdeka dari penjajahan asing.
Ia juga mengajak pendukung, simpatisan, dan para sukarelawan Prabowo-Sandi agar siap menjadi saksi di TPS masing-masing wilayahnya guna mengantisipasi kecurangan.
"Jangan sampai ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif. Kita harus waspadai semua dan tetap harus menjaga ketertiban, keamanan, serta persatuan dan kesatuan," katanya.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaitu no urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan no urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Rachmawati yang hadir bersama sejumlah perwakilan pimpinan parpol koalisi pendukung Prabowo-Sandi menyampaikan sambutan sambil duduk di kursi roda.
"Pada tanggal 17 April 2019 adalah tahun penentuan. Kita harus waspada dan bekerja keras untuk memenangkan Prabowo-Sandi," kata putri Proklamator RI tersebut dalam acara apel akbar dan pembekalan caleg parpol koalisi pendukung Prabowo-Sandi.
Rachmawati memberikan alasan memilih pasangan Prabowo-Sandi, antara lain, karena pada tahun ini bangsa Indonesia dalam posisi bahaya karena penjajahan gaya baru telah menyerang bangsa ini.
"Bukan hanya sembako yang kita impor, melainkan orangnya juga diimpor. Ini artinya penjajahan gaya baru, utang kita sangat besar, setiap kepala dibebebani R15 juta per orang, uang kita juga sudah dibawa ke luar negeri," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, bangsa Indonesia jangan mau dijajah oleh bangsa asing karena bangsa Indonesia sudah merdeka dari penjajahan asing.
Ia juga mengajak pendukung, simpatisan, dan para sukarelawan Prabowo-Sandi agar siap menjadi saksi di TPS masing-masing wilayahnya guna mengantisipasi kecurangan.
"Jangan sampai ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif. Kita harus waspadai semua dan tetap harus menjaga ketertiban, keamanan, serta persatuan dan kesatuan," katanya.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaitu no urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan no urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pewarta: Mulyana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019