PPP sebut HTI bersembunyi di belakang Prabowo

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Ketua Umum DPP PPP, M Romahurmuzy. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Bagi HTI tidak ada pilihan lain kecuali mendukung Paslon 02. Sebab jika Jokowi terpilih lagi HTI sudah pasti tidak bisa lagi berkembang di Indonesia karena memang sudah dilarang
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PPP M Romahurmuziy menyebut kelompok yang menginginkan khilafah dan mengubah Pancasila seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) saat ini berkumpul di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Bagi HTI tidak ada pilihan lain kecuali mendukung Paslon 02. Sebab jika Jokowi terpilih lagi HTI sudah pasti tidak bisa lagi berkembang di Indonesia karena memang sudah dilarang," kata Romahurmuziy saat bertemu dengan pengurus PCNU Sukabumi, Jawa Barat Selasa (5/3) malam.

Dikutip dari siaran pers, Romahurmuziy mengatakan Jokowi membubarkan HTI setelah berkonsultasi dengan ormas-ormas besar Islam dan pimpinan partai politik Islam.

"HTI yang ingin mendirikan khilafah dianggap tidak mengakui Pancasila dan NKRI," kata Rommy, sapaan akrab Romahurmuziy.

Menurut Rommy, jika Prabowo menang, HTI berharap bisa mengembangkan paham khilafah ini termasuk paham intoleran lainnya.

Rommy menambahkan, selama ini sejumlah kelompok Islam garis keras, termasuk HTI, membangun narasi bahwa Prabowo merupakan pembela Islam. Namun, narasi itu terbukti bertolak belakang dengan fakta yang ada.

“Mereka akhirnya tidak peduli pada keislaman Prabowo karena merasa hanya dengan Prabowo menanglah HTI bisa kembali muncul dan tidak dilarang seperti di pemerintahan Pak Jokowi,” kata Rommy.
Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Bawaslu Kota Pariaman terima tiga laporan pelanggaran Pemilu 2019 Sebelumnya

Bawaslu Kota Pariaman terima tiga laporan pelanggaran Pemilu 2019

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024