Jakarta (ANTARA) - Calon wakil presiden, Sandiaga Uno, berharap aplikasi Relawan Kawal TPS (Rekat) Indonesia dapat membantu relawan di daerah memantau pemilu, khususnya saat dilakukan pencoblosan pada 17 April 2019.
"Mudah-mudahan aplikasi ini bisa segera dipakai dan membantu mengawal memastikan hasil nanti yang cocok dengan perhitungan sistem IT yang ada di KPU," kata dia, usai peluncuran aplikasi Rekat Indonesia di Jakarta, Minggu.
Dengan berbasis native mobile, aplikasi Rekat Indonesia disebutnya tetap dapat diakses, meski diakses di daerah tanpa ketersediaan jaringan.
Sistem native mobile memungkinkan relawan terus mendata seluruh aktivitas pilpres dengan data yqng tersimpan dan terkirim secara otomatis saat terdapat jaringan.
"Jadi kalau tidak ada sinyal ini bisa tersimpan dulu, begitu tersambung jaringan langsung terkirim secara otomatis dan kami harapkan basis native mobile Rekat Indonesia ini akan mempersatukan kita," tutur pengusaha muda itu.
Menurut Sandiaga, penggunaan aplikasi memudahkan relawan membantu tugas penyelenggara pemilu menghadirkan pemilu yang jujur dan adil.
Ada pun koordinator Rekat Indonesia, Tanty Widanarni, dalam peluncuran mengatakan aplikasi itu berfungsi untuk menggalang relawan, mengawal penghitungan dan menyediakan bukti digital yang valid untuk suara calon nomor urut 02.
Ia menuturkan apabila sebagian besar lembaga survei hanya dapat memantau perhitungan secara hitung cepat, aplikasi Rekat dapat melakukan hitung ceoat sekaligus real count.
"Suara yang masuk adalah murni perolehan dari seluruh TPS yang digunakan," kata dia.
Baca juga: Sandiaga berkomitmen hapus pajak buku yang memberatkan masyarakat
Baca juga: Sandiaga pastikan Demokrat dan Koalisi Adil Makmur makin solid
Baca juga: TKN nilai Sandiaga tidak menghormati kiai Ponpes Buntet
"Mudah-mudahan aplikasi ini bisa segera dipakai dan membantu mengawal memastikan hasil nanti yang cocok dengan perhitungan sistem IT yang ada di KPU," kata dia, usai peluncuran aplikasi Rekat Indonesia di Jakarta, Minggu.
Dengan berbasis native mobile, aplikasi Rekat Indonesia disebutnya tetap dapat diakses, meski diakses di daerah tanpa ketersediaan jaringan.
Sistem native mobile memungkinkan relawan terus mendata seluruh aktivitas pilpres dengan data yqng tersimpan dan terkirim secara otomatis saat terdapat jaringan.
"Jadi kalau tidak ada sinyal ini bisa tersimpan dulu, begitu tersambung jaringan langsung terkirim secara otomatis dan kami harapkan basis native mobile Rekat Indonesia ini akan mempersatukan kita," tutur pengusaha muda itu.
Menurut Sandiaga, penggunaan aplikasi memudahkan relawan membantu tugas penyelenggara pemilu menghadirkan pemilu yang jujur dan adil.
Ada pun koordinator Rekat Indonesia, Tanty Widanarni, dalam peluncuran mengatakan aplikasi itu berfungsi untuk menggalang relawan, mengawal penghitungan dan menyediakan bukti digital yang valid untuk suara calon nomor urut 02.
Ia menuturkan apabila sebagian besar lembaga survei hanya dapat memantau perhitungan secara hitung cepat, aplikasi Rekat dapat melakukan hitung ceoat sekaligus real count.
"Suara yang masuk adalah murni perolehan dari seluruh TPS yang digunakan," kata dia.
Baca juga: Sandiaga berkomitmen hapus pajak buku yang memberatkan masyarakat
Baca juga: Sandiaga pastikan Demokrat dan Koalisi Adil Makmur makin solid
Baca juga: TKN nilai Sandiaga tidak menghormati kiai Ponpes Buntet
Pewarta: Dyah Astuti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019