Pengamat sebut Demokrat tak "All Out" dukung Prabowo-Sandi

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie menilai dengan absennya Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono dalam tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membuat partai itu tidak "all out" dukung paslon presiden dan wakil presiden nomor urut 02.

Jerry, di Jakarta, Minggu, mengatakan, dengan SBY menarik diri di timses lantaran menemani sang istri yang sedang dirawat di salah satu RS Singapura, impact atau dampaknya akan berpengaruh terhadap elektoral Prabowo-Sandi.

Hal itu lantaran selain Demokrat koalisi penting di BPN, SBY juga punya peran sangat vital untuk mengangkat branding Prabowo-Sandi.

"Dengan tak aktifnya SBY akan berpengaruh besar pasalnya Demokrat selain masih masuk 6 besar hegemoni dan simpatisan mereka cukup signifikan," ujar dia.

Sehingga, lanjut dia, otomatis membuat daya gedor akan pincang. 

"Tim BPN harus mencari alternatif siapa pengganti SBY. Saya nilai AHY bakal tak akan ngotot di kampanye nanti karena mereka lagi terfokus ke Ani Yudhoyono dan pilpres agak terbengkalai," katanya. 

Sementara, Gerindra PKS, PAN dan Berkarya akan lebih ngotot. Semua keputusan demokrat ada di tangan SBY, sehingga Demokrat bakal tak optimal tak seperti sebelum ibu Ani berobat ke Singapura.

"Ini bisa jadi 'no balancing' tak ada keseimbangan lagi. Saya duga politik bersayap dan dua kaki kembali dimainkan Demokrat. Mereka tak akan all out dalam timses. Paling tidak mereka lebih prioritas lolos 4 persen PT," ujarnya.
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Airlangga: Sumbagsel penyumbang terbanyak suara Golkar Sebelumnya

Airlangga: Sumbagsel penyumbang terbanyak suara Golkar

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024