Tulungagung, Jatim (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur membuka posko layanan pindah pilih di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung maupun sejumlah pondok pesantren untuk memberi kesempatan pemilih menggunakan hak suaranya di luar domisili asal dia terdaftar.
"Posko ini kami buka untuk memberi kemudahan para mahasiswa, terutama yang asal luar daerah apalagi jauh, agar tetap bisa menggunakan hak suaranya," kata Komisioner KPU Tulungagung Divisi Pengolahan Data dan Informasi M Khoirul Anam di Tulungagung, Jumat.
Untuk memudahkan sosialisasi dan mendekatkan layanan ke para mahasiswa, KPU terlebih dulu berkoordinasi dengan pihak rektorat IAIN Tulungagung.
Setelah itu, posko layanan digelar di tempat terbuka dan dipasang banner berisi layanan informasi kegiatan, yang mudah diakses mahasiswa.
"Animo mahasiswa cukup bagus. Banyak yang sudah menunggu untuk mengurus form A-5 agar tetap bisa mencoblos saat Pemilu, 17 April nanti," ujarnya.
Salah satu mahasiswa asal Sulawesi, Badriah mengaku ingin menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019.
"Ya, sebagai warga negara yang baik kan saya harus menggunakan hak pilih saya dalam pemilu nanti," ujarnya.
Memang tidak terlalu banyak yang memanfaatkan layanan "jemput bola" KPU tersebut.
Namun menurut Anam, penjaringan pemohon form A-5 akan terus dilakukan dengan konsentrasi di kampus-kampus, pondok pesantren, rumah sakit maupun melalui jaringan PPK dan PPS di tingkat kecamatan serta desa/kelurahan.
Dari data sementara, pemilih yang masuk atau daftar pemilih tambahan (DPTb) sebanyak 832 pemilih.
Sedangkan pemilih yang keluar dari Tulungagung ke kota/kabupaten lain sebanyak 733 pemilih.
Baca juga: KPU DKI sebut tak ada WNA masuk DPT Jakarta
Baca juga: Hendardi: Kritik KPU, Amien Rais jangan delegitimasi KPU
Baca juga: Jokowi pilih bagikan foto karena takut ditegur Bawaslu
"Posko ini kami buka untuk memberi kemudahan para mahasiswa, terutama yang asal luar daerah apalagi jauh, agar tetap bisa menggunakan hak suaranya," kata Komisioner KPU Tulungagung Divisi Pengolahan Data dan Informasi M Khoirul Anam di Tulungagung, Jumat.
Untuk memudahkan sosialisasi dan mendekatkan layanan ke para mahasiswa, KPU terlebih dulu berkoordinasi dengan pihak rektorat IAIN Tulungagung.
Setelah itu, posko layanan digelar di tempat terbuka dan dipasang banner berisi layanan informasi kegiatan, yang mudah diakses mahasiswa.
"Animo mahasiswa cukup bagus. Banyak yang sudah menunggu untuk mengurus form A-5 agar tetap bisa mencoblos saat Pemilu, 17 April nanti," ujarnya.
Salah satu mahasiswa asal Sulawesi, Badriah mengaku ingin menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019.
"Ya, sebagai warga negara yang baik kan saya harus menggunakan hak pilih saya dalam pemilu nanti," ujarnya.
Memang tidak terlalu banyak yang memanfaatkan layanan "jemput bola" KPU tersebut.
Namun menurut Anam, penjaringan pemohon form A-5 akan terus dilakukan dengan konsentrasi di kampus-kampus, pondok pesantren, rumah sakit maupun melalui jaringan PPK dan PPS di tingkat kecamatan serta desa/kelurahan.
Dari data sementara, pemilih yang masuk atau daftar pemilih tambahan (DPTb) sebanyak 832 pemilih.
Sedangkan pemilih yang keluar dari Tulungagung ke kota/kabupaten lain sebanyak 733 pemilih.
Baca juga: KPU DKI sebut tak ada WNA masuk DPT Jakarta
Baca juga: Hendardi: Kritik KPU, Amien Rais jangan delegitimasi KPU
Baca juga: Jokowi pilih bagikan foto karena takut ditegur Bawaslu
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019