Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Suhud Alyuddin menilai berita terkait dukungan beberapa keluarga Uno di Gorontalo kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf sengaja dikapitalisasi untuk menurunkan martabat atau "downgrade" pasangan Prabowo-Sandi.
"Kami lihat itu hanya upaya yang dilakukan untuk menurunkan martabat pasangan Prabowo-Sandi. Seolah-olah Sandi sebagai cawapres tidak didukung pihak keluarganya sendiri," kata Suhud di Jakarta, Jumat.
Namun dia menilai upaya itu gagal dan dukungan rakyat justru semakin besar kepada pasangan Prabowo-Sandi.
Suhud mengajak semua pihak untuk berpolitik secara sehat dan cerdas serta fokus pada politik gagasan bukan mengkapitalisasi kabar dukungan yang hanya dilakukan segelintir orang tersebut.
"Mari fokus pada politik gagasan dan jangan lagi menggunakan propaganda politik yang tidak mendidik rakyat," ujarnya.
Suhud meyakini kapitalisasi dukungan keluarga Uno tersebut tidak akan menggerus suara Prabowo-Sandi.
Karena masyarakat bisa menilai sendiri dan sudah terbukti yanf mengaku sebagai bagian dari keluarga Sandi itu ternyata caleg partai pendukung petahana.
"Bagi kami, perbedaan pilihan politik merupakan hal yang biasa dan yang tidak boleh adalah melakukan intimidasi atau menggunakan cara politik uang untuk mengarahkan atau menggalang dukungan," katanya.
Sebelumnya saat silaturahim Tim Kampanye Daerah dengan Jokowi pada Kamis malam (28/2) kerabat Cawapres 02 Sandiaga Uno, Rudi Hartono Uno, menyampaikan dukungannya kepada Jokowi.
Dia mengapresiasi kinerja Presiden petahana itu saat memimpin Indonesia selama hampir lima tahun.
Indonesia akan menyenggarakan Pemilu pada 17 April 2019, antara lain memilih anggota legislatif dan presiden.
Terdapat dua pasang capres dan cawapres yakni nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, serta nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Kami lihat itu hanya upaya yang dilakukan untuk menurunkan martabat pasangan Prabowo-Sandi. Seolah-olah Sandi sebagai cawapres tidak didukung pihak keluarganya sendiri," kata Suhud di Jakarta, Jumat.
Namun dia menilai upaya itu gagal dan dukungan rakyat justru semakin besar kepada pasangan Prabowo-Sandi.
Suhud mengajak semua pihak untuk berpolitik secara sehat dan cerdas serta fokus pada politik gagasan bukan mengkapitalisasi kabar dukungan yang hanya dilakukan segelintir orang tersebut.
"Mari fokus pada politik gagasan dan jangan lagi menggunakan propaganda politik yang tidak mendidik rakyat," ujarnya.
Suhud meyakini kapitalisasi dukungan keluarga Uno tersebut tidak akan menggerus suara Prabowo-Sandi.
Karena masyarakat bisa menilai sendiri dan sudah terbukti yanf mengaku sebagai bagian dari keluarga Sandi itu ternyata caleg partai pendukung petahana.
"Bagi kami, perbedaan pilihan politik merupakan hal yang biasa dan yang tidak boleh adalah melakukan intimidasi atau menggunakan cara politik uang untuk mengarahkan atau menggalang dukungan," katanya.
Sebelumnya saat silaturahim Tim Kampanye Daerah dengan Jokowi pada Kamis malam (28/2) kerabat Cawapres 02 Sandiaga Uno, Rudi Hartono Uno, menyampaikan dukungannya kepada Jokowi.
Dia mengapresiasi kinerja Presiden petahana itu saat memimpin Indonesia selama hampir lima tahun.
Indonesia akan menyenggarakan Pemilu pada 17 April 2019, antara lain memilih anggota legislatif dan presiden.
Terdapat dua pasang capres dan cawapres yakni nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, serta nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019