Sandiaga tidak meminta dukungan dari Uskup Maumere

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Sandiaga Salahuddin Uno bersilaturahim dengan Uskup Maumere Mgr Ewaldus Martinus Sedu dan para Imam Katolik di Lepo Bispu, Keuskupan Maumere, Kota Uneng, Alok, Kabupaten Sikka, NTT, Senin (25/2/2019) (Tim Publikasi Sandiaga)
Maumere, Flores (ANTARA News) - Sandiaga Salahuddin Uno bersilaturahim dengan Uskup Maumere Mgr Ewaldus Martinus Sedu dan para Imam Katolik di Lepo Bispu, Keuskupan Maumere, Kota Uneng, Alok, Kabupaten Sikka, NTT, Senin.

Menurut calon wakil presiden nomor urut 02 ini, kedatangannya bukan untuk minta dukungan, tetapi hanya untuk memastikan bahwa pasangan Prabowo-Sandiaga akan berdiri dan melindungi semua golongan masyarakat Indonesia.

Sandiaga menegaskan perjalanan keliling Indonesia yang dilakukannya semata-mata untuk menyerap aspirasi dari berbagai elemen masyarakat, seperti pesantren, raja nusantara, tokoh agama, puri dan klenteng karena ini adalah potret Indonesia.

"Kebhinekaan ini yang harus dijunjung tinggi, karena pemimpin yang baik harus berdiri di atas semua golongan dan mengutamakan persatuan Indonesia," ujarnya.

"Saya pastikan Prabowo-Sandi (berdiri) untuk semua golongan, kami akan melindungi semua warga negara Indonesia dan mensejahterakannya. Fokus kami adalah ekonomi," ujar Sandi usai pertemuan dengan Uskup Maumere.

Sandiaga pun mengungkapkan, dirinya dan Prabowo berasal dari lingkungan yang beragam sehingga sangat menjunjung kebhinekaan.

"Saya pernah mengenyam pendidikan SD di lembaga pendidikan Kristen dan SMA di sekolah Katolik, Pangudi Luhur Jakarta. Sementara itu, Prabowo memiliki saudara kandung yang beragama Katolik dan Kristen," tuturnya.

"Kami tumbuh dari lingkungan beragam. SD di sekolah Kristen dan SMA di sekolah Katolik dan Pak Prabowo saudara kandungnya ada yang Katolik dan Kristen Protestan. Hanya Pak Prabowo yang Islam," ujarnya.

"Ini bukti keberagaman kami atau kebhinekaan, lebih dari retorika, tapi kami praktikkan dalam satuan unit terkecil, yakni keluarga. Dan menurut saya, keragaman di Indonesia adalah aset untuk membangun lebih baik lagi," ucap mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Sandi mengatakan Indonesia lahir dan tumbuh dari tenun kebangsaan, sehingga kesenjangan yang besar antara si kaya dan miskin akan dijembatani dengan penciptaan lapangan kerja serta harga-harga kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau.

Uskup Maumere Mgr Edwaldus Martinus Sedu menyatakan Sandi adalah orang baik. "Saya tahu Pak Sandi orang baik. Ini adalah pertemuan silaturahim," katanya.

Pilpres 2019 diikuti pasangan calon capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma`ruf Amin dan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.


Baca juga: Sandiaga janjikan OKE-OCE kembangkan usaha abon ikan di Sikka

Baca juga: Sandiaga batal ke Tabanan jaga Bali kondusif
Pewarta:
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019
4.000 kertar suara di Solo rusak Sebelumnya

4.000 kertar suara di Solo rusak

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024