Purwakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan kalau partainya sudah berhasil keluar dari zona bahaya.
"Elektabilitas Partai Golkar sekarang ini sudah mencapai angka 11,3 persen, sesuai hasil survei Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA," katanya, di Purwakarta, Kamis.
Ia mengatakan, sebelumnya elektabilitas Partai Golkar berada di zona bahaya, yakni di bawah 10 persen. Meskipun diakui belum terlalu hebat, tapi partainya sudah menunjukkan keluar dari zona bahaya.
Menurut dia, Partai Golkar yang merupakan salah satu partai politik tertua di Indonesia selama ini tidak pernah berada di bawah 14 persen.
"Sejelek-jeleknya Partai Golkar, minimal di angka 14 persen. Tinggal bagaimana sekarang bekerja keras untuk meraih minimal 14 persen di survei, sehingga di waktu pencoblosan bisa 20 persen," kata dia.
Ia berharap agar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar melakukan langkah fundamental untuk mendongkrak elektabilitas partai berlambang pohon beringin tersebut. Tujuannya, supaya target elektabilitas Golkar minimal 14 persen bisa tercapai.
"Artinya, kita harus melangkah dengan membangun konten politik yang dimengerti publik," kata Dedi.
Selain itu, langkah lain untuk meningkatkan elektabilitas Partai Golkar ialah mengambil efek elektoral calon Presiden dan Wakil Presiden RI nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Baca juga: PDIP, Golkar, Gerindra masuk Divisi Utama partai menurut survei
Baca juga: Golkar Jabar genjot elektabilitas Jokowi wilayah Priangan
"Elektabilitas Partai Golkar sekarang ini sudah mencapai angka 11,3 persen, sesuai hasil survei Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA," katanya, di Purwakarta, Kamis.
Ia mengatakan, sebelumnya elektabilitas Partai Golkar berada di zona bahaya, yakni di bawah 10 persen. Meskipun diakui belum terlalu hebat, tapi partainya sudah menunjukkan keluar dari zona bahaya.
Menurut dia, Partai Golkar yang merupakan salah satu partai politik tertua di Indonesia selama ini tidak pernah berada di bawah 14 persen.
"Sejelek-jeleknya Partai Golkar, minimal di angka 14 persen. Tinggal bagaimana sekarang bekerja keras untuk meraih minimal 14 persen di survei, sehingga di waktu pencoblosan bisa 20 persen," kata dia.
Ia berharap agar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar melakukan langkah fundamental untuk mendongkrak elektabilitas partai berlambang pohon beringin tersebut. Tujuannya, supaya target elektabilitas Golkar minimal 14 persen bisa tercapai.
"Artinya, kita harus melangkah dengan membangun konten politik yang dimengerti publik," kata Dedi.
Selain itu, langkah lain untuk meningkatkan elektabilitas Partai Golkar ialah mengambil efek elektoral calon Presiden dan Wakil Presiden RI nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Baca juga: PDIP, Golkar, Gerindra masuk Divisi Utama partai menurut survei
Baca juga: Golkar Jabar genjot elektabilitas Jokowi wilayah Priangan
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019