Batam (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Kota Batam Kepulauan Riau menyosialisasikan Pemilu 2019 di Pusat Rehabilitasi non-Panti Tanjung Pandan atau Lokalisasi Sintai, demi menggenjot angka partisipasi pemilih di daerah itu.
"Kemarin (Selasa, 19/2), kami sosialisasi di kawasan rehabilitasi Tanjung Pandan, diikuti sekitar 120 perempuan yang tinggal di kawasan tersebut," kata Komisioner Bidang Teknis KPU Batam, Zaki Setiawan di Batam, Rabu.
KPU sengaja melaksanakan sosialisasi di tempat itu, mengingat tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2015 di lokasi itu relatif rendah.
Ia mengatakan, dari sekitar 292 pemilih yang terdaftar pada daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada 2019, hanya 135 orang atau 46 persen yang menggunakan hak pilihnya di lokalisasi Sintai.
Sedangkan pada pemilu serentak tahun ini, KPU akan membangun satu TPS dengan jumlah pemilih sekitar 120 orang di sana.
Di lokalisasi, komisioner KPU menjelaskan jenis dan warna surat suara pada Pemilu 2019, dan teknis penggunaan hak suara nantinya di tempat pemungutan suara (TPS).
Selain itu, ia mengatakan sosialisasi di kawasan itu juga untuk menjaring pemilih yang ingin pindah memilih atau belum terdaftar dalam DPT, mengingat sebagian penghuninya berasal dari luar daerah.
"Mereka ingin menggunakan hak pilihnya di Batam. Sementara alur untuk mengurus pindah memilih, mereka tidak tahu, karena kurang mendapatkan informasi. Melalui sosialisasi inilah kami sampaikan tentang mekanisme jika ingin pindah memilih," kata dia.
Dia mengatakan dengan sosialisasi dan pendidikan yang tepat, maka hak pilih tetap terlindungi dan bisa digunakan, meski tidak lagi tinggal di daerah asal.
Baca juga: Relawan demokrasi sosialisasi pada pemilih berkebutuhan khusus
Baca juga: KPU Agam gandeng musisi jalanan sosialisasi pemilu
"Kemarin (Selasa, 19/2), kami sosialisasi di kawasan rehabilitasi Tanjung Pandan, diikuti sekitar 120 perempuan yang tinggal di kawasan tersebut," kata Komisioner Bidang Teknis KPU Batam, Zaki Setiawan di Batam, Rabu.
KPU sengaja melaksanakan sosialisasi di tempat itu, mengingat tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2015 di lokasi itu relatif rendah.
Ia mengatakan, dari sekitar 292 pemilih yang terdaftar pada daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada 2019, hanya 135 orang atau 46 persen yang menggunakan hak pilihnya di lokalisasi Sintai.
Sedangkan pada pemilu serentak tahun ini, KPU akan membangun satu TPS dengan jumlah pemilih sekitar 120 orang di sana.
Di lokalisasi, komisioner KPU menjelaskan jenis dan warna surat suara pada Pemilu 2019, dan teknis penggunaan hak suara nantinya di tempat pemungutan suara (TPS).
Selain itu, ia mengatakan sosialisasi di kawasan itu juga untuk menjaring pemilih yang ingin pindah memilih atau belum terdaftar dalam DPT, mengingat sebagian penghuninya berasal dari luar daerah.
"Mereka ingin menggunakan hak pilihnya di Batam. Sementara alur untuk mengurus pindah memilih, mereka tidak tahu, karena kurang mendapatkan informasi. Melalui sosialisasi inilah kami sampaikan tentang mekanisme jika ingin pindah memilih," kata dia.
Dia mengatakan dengan sosialisasi dan pendidikan yang tepat, maka hak pilih tetap terlindungi dan bisa digunakan, meski tidak lagi tinggal di daerah asal.
Baca juga: Relawan demokrasi sosialisasi pada pemilih berkebutuhan khusus
Baca juga: KPU Agam gandeng musisi jalanan sosialisasi pemilu
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019