Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli menilai dua calon presiden harus menawarkan "menu" berbeda kepada rakyat Indonesia yang akan disampaikan dalam debat publik kedua pada Minggu (17/2).
"Saya harapkan kedua capres menawarkan menu yang lebih baik 'di meja makan' rakyat Indonesia," kata Rizal dalam konferensi pers di kediamanannya di Jalan Bangka IX, Jakarta, Sabtu.
Dia menilai rakyat Indonesia berhak tahu terkait visi-misi masing-masing kandidat dalam bidang hukum, sosial dan ekonomi.
Karena itu menurut dia, kedua capres harus berbeda dalam pemikiran, analisa, dan strategi sehingga kalau tidak, maka Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 tidak ada artinya.
"Saya mendorong 'menu makan' yang ditawarkan bukan hanya tahu dan tempe yang semua bahannya impor namun menawarkan ayam, daging, ikan, bahkan kalau perlu hidangan penutup," ujarnya.
Menurut dia, kalau mau menjadi bangsa yang lebih hebat dan makmur, maka tidak bisa menu yang ditawarkan kepada masyarakat sama seperti sekarang.
Dia menilai harus ada menu terobosan yang mampu dihadirkan kedua capres sehingga kemajuan dan kemakmuran bisa tercapai.
Sebelumnya, debat kedua Pilpres 2019 hanya diikuti capres dengan mengangkat tema energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup, dan infrastruktur.
Debat kedua tersebut akan dilaksanakan di Hotel Sultan, Jakarta pada Minggu (17/2) yang akan disiarkan langsung RCTI, GTV, MNC TV, dan iNews TV.
Dalam debat kedua tersebut, KPU membuat sesi eksploratif dengan menampilkan video berdurasi pendek terkait visi misi masing-masing calon presiden.
Tujuannya untuk melihat kemampuan eksploratif kandidat untuk memahami sekaligus menjelaskan dan mencari solusi atas masalah.
"Segmen di debat kedua sama dengan debat pertama, namun di segmen keempat yaitu sesi pertanyaan dari panelis, ada video pendek masing-masing kandidat, kami menamakannya sesi eksploratif," kata komisioner KPU Wahyu Setiawan di Jakarta, Jumat (15/2).
Dia menjelaskan segmen satu pemaparan visi-misi, segmen kedua dan ketiga adalah pertanyaan panelis, segmen keempat adalah eksploratif, kelima inspiratif yaitu masing-masing kandidat bertanya pada kandidat lain.
Wahyu mengklaim format tersebut memungkinkan kandidat tampil rileks, original, dan lebih eksploratif menjelaskan secara rinci visi-misi serta program.
"Saya harapkan kedua capres menawarkan menu yang lebih baik 'di meja makan' rakyat Indonesia," kata Rizal dalam konferensi pers di kediamanannya di Jalan Bangka IX, Jakarta, Sabtu.
Dia menilai rakyat Indonesia berhak tahu terkait visi-misi masing-masing kandidat dalam bidang hukum, sosial dan ekonomi.
Karena itu menurut dia, kedua capres harus berbeda dalam pemikiran, analisa, dan strategi sehingga kalau tidak, maka Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 tidak ada artinya.
"Saya mendorong 'menu makan' yang ditawarkan bukan hanya tahu dan tempe yang semua bahannya impor namun menawarkan ayam, daging, ikan, bahkan kalau perlu hidangan penutup," ujarnya.
Menurut dia, kalau mau menjadi bangsa yang lebih hebat dan makmur, maka tidak bisa menu yang ditawarkan kepada masyarakat sama seperti sekarang.
Dia menilai harus ada menu terobosan yang mampu dihadirkan kedua capres sehingga kemajuan dan kemakmuran bisa tercapai.
Sebelumnya, debat kedua Pilpres 2019 hanya diikuti capres dengan mengangkat tema energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup, dan infrastruktur.
Debat kedua tersebut akan dilaksanakan di Hotel Sultan, Jakarta pada Minggu (17/2) yang akan disiarkan langsung RCTI, GTV, MNC TV, dan iNews TV.
Dalam debat kedua tersebut, KPU membuat sesi eksploratif dengan menampilkan video berdurasi pendek terkait visi misi masing-masing calon presiden.
Tujuannya untuk melihat kemampuan eksploratif kandidat untuk memahami sekaligus menjelaskan dan mencari solusi atas masalah.
"Segmen di debat kedua sama dengan debat pertama, namun di segmen keempat yaitu sesi pertanyaan dari panelis, ada video pendek masing-masing kandidat, kami menamakannya sesi eksploratif," kata komisioner KPU Wahyu Setiawan di Jakarta, Jumat (15/2).
Dia menjelaskan segmen satu pemaparan visi-misi, segmen kedua dan ketiga adalah pertanyaan panelis, segmen keempat adalah eksploratif, kelima inspiratif yaitu masing-masing kandidat bertanya pada kandidat lain.
Wahyu mengklaim format tersebut memungkinkan kandidat tampil rileks, original, dan lebih eksploratif menjelaskan secara rinci visi-misi serta program.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019