Jakarta (ANTARA News) - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Lukman Edy, mempertanyakan kredibilitas hasil survei yang dipublikasikan oleh Indomatrik pada Jumat.
"Hasil survei Indomatrik yang menyimpulkan selisih elektabilitas antara pasangan capres-cawapres 01 dan capres cawapres 02 dengan selisih tipis, tapi surveinya hanya dilakukan di 180 desa dan kelurahan. Padahal, jumlah desa dan kelurahan di Indonesia sampai dengan tahun 2017 saja ada sekitar 82.000 desa dan kelurahan," kata Lukman Edy kepada Antara di Jakarta, Jumat malam.
Lukman Edy memperkirakan lembaga survei Indomatrik tersebut mempublikasikan hasil surveinya untuk kepentingan pasangan capres-cawapres 02.
"Silakan saja kalau mempublikasikan hasil survei yang positif untuk pasangan capres-cawapres 02. Namun, hasil survei itu meragukan dan dipertanyakan validitasnya," katanya.
Baca juga: TKN pertanyakan kredibilitas hasil survei Indomatrik
Mantan Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini juga mengimbau agar tim kampanye capres-cawapres 02 merekrut lembaga survei yang kredibel dan hasil surveinya valid.
Baca juga: Indomatrik: selisih elektabilitas Prabowo dengan Jokowi 3,93 persen
Lukman juga membandingkan dengan enam lembaga survei lainnya yang dinilai kredibel, hasil surveinya jauh berbeda dengan hasil survei Indomatrik.
"Hasil survei dari enam lembaga survei lainnya yang kredibel, menyimpulkan selisih elektabilitas antara pasangan capres-cawapres 01 dan capres cawapres 02 adalah sekitar 20 persen, serta undecided voters dan swing voters juga sekitar 20 persen," katanya.
Meski demikian, lanjut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, hasil survei Indomatrik ini akan dibahas pada rapat internal di TKN Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Hasil survei ini akan jadi masukan untuk konsolidasi TKN," katanya.
Baca juga: TKN: Survei Indomatrik upaya menggiring opini publik
Baca juga: Romahurmuziy: Survei Indomatrik survei beneran atau sekadar imajinasi
"Hasil survei Indomatrik yang menyimpulkan selisih elektabilitas antara pasangan capres-cawapres 01 dan capres cawapres 02 dengan selisih tipis, tapi surveinya hanya dilakukan di 180 desa dan kelurahan. Padahal, jumlah desa dan kelurahan di Indonesia sampai dengan tahun 2017 saja ada sekitar 82.000 desa dan kelurahan," kata Lukman Edy kepada Antara di Jakarta, Jumat malam.
Lukman Edy memperkirakan lembaga survei Indomatrik tersebut mempublikasikan hasil surveinya untuk kepentingan pasangan capres-cawapres 02.
"Silakan saja kalau mempublikasikan hasil survei yang positif untuk pasangan capres-cawapres 02. Namun, hasil survei itu meragukan dan dipertanyakan validitasnya," katanya.
Baca juga: TKN pertanyakan kredibilitas hasil survei Indomatrik
Mantan Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini juga mengimbau agar tim kampanye capres-cawapres 02 merekrut lembaga survei yang kredibel dan hasil surveinya valid.
Baca juga: Indomatrik: selisih elektabilitas Prabowo dengan Jokowi 3,93 persen
Lukman juga membandingkan dengan enam lembaga survei lainnya yang dinilai kredibel, hasil surveinya jauh berbeda dengan hasil survei Indomatrik.
"Hasil survei dari enam lembaga survei lainnya yang kredibel, menyimpulkan selisih elektabilitas antara pasangan capres-cawapres 01 dan capres cawapres 02 adalah sekitar 20 persen, serta undecided voters dan swing voters juga sekitar 20 persen," katanya.
Meski demikian, lanjut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, hasil survei Indomatrik ini akan dibahas pada rapat internal di TKN Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Hasil survei ini akan jadi masukan untuk konsolidasi TKN," katanya.
Baca juga: TKN: Survei Indomatrik upaya menggiring opini publik
Baca juga: Romahurmuziy: Survei Indomatrik survei beneran atau sekadar imajinasi
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019