Cianjur (ANTARA News) - Cawapres RI sekaligus Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Ma'ruf Amin mengatakan Nahdlatul Ulama adalah kendaraan penyelamat umat, seperti kapal Nabi Nuh.
"NU ini adalah kendaraan penyelamat, dari gonjang-ganjing cara berpikir pemahaman keagamaan, yang selama ini ada yang ke kanan dan ke kiri. NU berada di tengah, sebagai penyelamat, kapal NU kayak kapal Nabi Nuh," kata Ma'ruf saat menghadiri peringatan Harlah NU ke-93 di Lapangan Prawitasari, Cianjur, Jawa Barat, Kamis.
Ma'ruf mengatakan kapal Nabi Nuh menjadi penyelamat saat banjir besar datang. Menurutnya, NU sebagai kendaraan penyelamat juga akan menyelamatkan seluruh umat yang berada di dalamnya dari gelombang gonjang-ganjing pemahaman keagamaan.
"Siapa naik kapal NU insyaallah akan selamat dunia akhirat. Makanya jangan sampai ketinggalan, kayak anak nabi Nuh tidak mau naik perahu, justru berlindung di gunung," kata Ma'ruf.
Dia mengatakan umat yang berada di dalam kapal NU akan selamat dari gelombang.
"Makanya kita menyatakan kalau mau selamat, naik perahu NU. Nabi Nuh kan NU-H. Sekarang H-nya dibuang jadi perahu NU. Jangan berdiri dipinggir nanti kena gelombang, kalau ikut gelombang nanti terbawa gelombang. Ikut kiai NU insyaallah selamat," kata dia.
Dalam kesempatan itu Ma'ruf selaku Mustasyar PBNU mengajak seluruh warga NU bersyukur karena NU telah mencapai usia 93 tahun. Bagi Ma'ruf usia 93 tahun bukan lah umur yang pendek.
"Tidak semua organisasi bisa umurnya panjang. Ada organisasi yang hanya seumur jagung, begitu tumbuh setahun, dua tahun sudah wabilahitaufiq wal hidayah," ujar dia.
Dia mengatakan bahwa NU akan akan terus menjalankan tugasnya menjadi perekat dan penjaga NKRI.
"NU ini adalah kendaraan penyelamat, dari gonjang-ganjing cara berpikir pemahaman keagamaan, yang selama ini ada yang ke kanan dan ke kiri. NU berada di tengah, sebagai penyelamat, kapal NU kayak kapal Nabi Nuh," kata Ma'ruf saat menghadiri peringatan Harlah NU ke-93 di Lapangan Prawitasari, Cianjur, Jawa Barat, Kamis.
Ma'ruf mengatakan kapal Nabi Nuh menjadi penyelamat saat banjir besar datang. Menurutnya, NU sebagai kendaraan penyelamat juga akan menyelamatkan seluruh umat yang berada di dalamnya dari gelombang gonjang-ganjing pemahaman keagamaan.
"Siapa naik kapal NU insyaallah akan selamat dunia akhirat. Makanya jangan sampai ketinggalan, kayak anak nabi Nuh tidak mau naik perahu, justru berlindung di gunung," kata Ma'ruf.
Dia mengatakan umat yang berada di dalam kapal NU akan selamat dari gelombang.
"Makanya kita menyatakan kalau mau selamat, naik perahu NU. Nabi Nuh kan NU-H. Sekarang H-nya dibuang jadi perahu NU. Jangan berdiri dipinggir nanti kena gelombang, kalau ikut gelombang nanti terbawa gelombang. Ikut kiai NU insyaallah selamat," kata dia.
Dalam kesempatan itu Ma'ruf selaku Mustasyar PBNU mengajak seluruh warga NU bersyukur karena NU telah mencapai usia 93 tahun. Bagi Ma'ruf usia 93 tahun bukan lah umur yang pendek.
"Tidak semua organisasi bisa umurnya panjang. Ada organisasi yang hanya seumur jagung, begitu tumbuh setahun, dua tahun sudah wabilahitaufiq wal hidayah," ujar dia.
Dia mengatakan bahwa NU akan akan terus menjalankan tugasnya menjadi perekat dan penjaga NKRI.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019