Padang (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang, Sumatera Barat menyiapkan lima gudang khusus untuk menampung logistik Pemilu 2019 di daerah ini.
Ketua KPU Padang M Sawati, di Padang, Rabu, mengatakan saat ini baru ada empat gudang yang digunakan menampung logistik pemilu, sementara satu gudang lagi masih tahap pencarian.
Ia mengatakan pihaknya membutuhkan lima gudang khusus untuk menampung logistik pemilu mulai dari kotak suara, bilik suara, surat suara, tinta, dan lainnya.
Keempat gudang tersebut tersebar di kota berpenduduk sekitar 900 ribu jiwa tersebut, seperti di kantor KPU setempat di kawasan Sungai Sapiah, kemudian di kawasan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, selanjutnya di Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, dan bekas kantor Korpri di Kecamatan Padang Timur.
"Kami masih mencari satu gudang lagi untuk menampung kelengkapan pemilu, dan targetnya minggu ini sudah ada lima gudang yang siap menampung logistik pemilu," ujarnya.
Ia merincikan saat ini KPU Padang telah menerima sebanyak 11.761 kotak suara dari 12.443 kotak suara yang dibutuhkan, masih ada kekurangan sekitar 682 unit lagi yang belum dikirimkan oleh pusat. Kemudian untuk bilik suara, pihaknya baru menerima sebanyak 7.777 unit dari 9.836 bilik suara yang dibutuhkan, sedangkan untuk bilik suara aluminium sebanyak 1.525 unit dan kurang sebanyak 524 unit lagi.
Setelah itu, untuk tinta, pihaknya baru menerima sebanyak 4.684 unit dari 4.918 unit yang dibutuhkan.
"Kami terus menunggu kedatangan logistik dari pusat untuk memenuhi kebutuhan tersebut, barang yang telah ada saat ini akan ditempatkan di gudang yang telah ditentukan serta?dijaga?aparat kepolisian," kata dia pula.
Sedangkan untuk surat suara, KPU Padang masih belum menerima pengiriman dari pusat, namun informasi yang didapatkannya surat suara akan dikirim segera dari Bogor dengan total?berat 40 ton.
"Kami masih menunggu kelengkapan logistik dari pusat, mungkin ada kendala sehingga pusat belum memenuhi kebutuhan Kota Padang karena logistik tersebut didistribusikan ke seluruh Indonesia. Seharusnya pada bulan Maret seluruh kebutuhan sudah terpenuhi," katanya lagi. Hasil verifikasi yang dilakukan KPU Padang berdasarkan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Kedua (DPTHP2), jumlah pemilih Kota Padang bertambah menjadi 592.162 pemilih dari sebelumnya hanya 553 ribu pemilih.
Menurut dia, jumlah pemilih tersebut bertambah karena banyak pemilih yang baru berumur 17 tahun pada saat pemilu nanti, selain itu ada juga pemilih yang memiliki hak pilih namun belum melakukan perekaman KTP elektronik.
Selain itu, tempat pemungutan suara juga bertambah dari 1.600 unit menjadi 2.452 unit/TPS.
Ia mengatakan, jumlah TPS ini bertambah karena pembatasan jumlah pemilih di setiap TPS. Awalnya setiap TPS maksimal diisi 500 pemilih, namun saat ini setiap TPS dibatasi maksimal 300 pemilih.
"Selain jumlah pemilih yang bertambah, pembatasan ini juga berdampak langsung pada jumlah TPS yang terus bertambah," ujarnya lagi.
Baca juga: Bawaslu Jateng desak KPU serius distribusikan logistik pemilu 2019
Baca juga: KPU Wondama mulai sortir logistik pemilu
Baca juga: KPU Rejang Lebong siapkan logistik pemilu
Ketua KPU Padang M Sawati, di Padang, Rabu, mengatakan saat ini baru ada empat gudang yang digunakan menampung logistik pemilu, sementara satu gudang lagi masih tahap pencarian.
Ia mengatakan pihaknya membutuhkan lima gudang khusus untuk menampung logistik pemilu mulai dari kotak suara, bilik suara, surat suara, tinta, dan lainnya.
Keempat gudang tersebut tersebar di kota berpenduduk sekitar 900 ribu jiwa tersebut, seperti di kantor KPU setempat di kawasan Sungai Sapiah, kemudian di kawasan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, selanjutnya di Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, dan bekas kantor Korpri di Kecamatan Padang Timur.
"Kami masih mencari satu gudang lagi untuk menampung kelengkapan pemilu, dan targetnya minggu ini sudah ada lima gudang yang siap menampung logistik pemilu," ujarnya.
Ia merincikan saat ini KPU Padang telah menerima sebanyak 11.761 kotak suara dari 12.443 kotak suara yang dibutuhkan, masih ada kekurangan sekitar 682 unit lagi yang belum dikirimkan oleh pusat. Kemudian untuk bilik suara, pihaknya baru menerima sebanyak 7.777 unit dari 9.836 bilik suara yang dibutuhkan, sedangkan untuk bilik suara aluminium sebanyak 1.525 unit dan kurang sebanyak 524 unit lagi.
Setelah itu, untuk tinta, pihaknya baru menerima sebanyak 4.684 unit dari 4.918 unit yang dibutuhkan.
"Kami terus menunggu kedatangan logistik dari pusat untuk memenuhi kebutuhan tersebut, barang yang telah ada saat ini akan ditempatkan di gudang yang telah ditentukan serta?dijaga?aparat kepolisian," kata dia pula.
Sedangkan untuk surat suara, KPU Padang masih belum menerima pengiriman dari pusat, namun informasi yang didapatkannya surat suara akan dikirim segera dari Bogor dengan total?berat 40 ton.
"Kami masih menunggu kelengkapan logistik dari pusat, mungkin ada kendala sehingga pusat belum memenuhi kebutuhan Kota Padang karena logistik tersebut didistribusikan ke seluruh Indonesia. Seharusnya pada bulan Maret seluruh kebutuhan sudah terpenuhi," katanya lagi. Hasil verifikasi yang dilakukan KPU Padang berdasarkan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Kedua (DPTHP2), jumlah pemilih Kota Padang bertambah menjadi 592.162 pemilih dari sebelumnya hanya 553 ribu pemilih.
Menurut dia, jumlah pemilih tersebut bertambah karena banyak pemilih yang baru berumur 17 tahun pada saat pemilu nanti, selain itu ada juga pemilih yang memiliki hak pilih namun belum melakukan perekaman KTP elektronik.
Selain itu, tempat pemungutan suara juga bertambah dari 1.600 unit menjadi 2.452 unit/TPS.
Ia mengatakan, jumlah TPS ini bertambah karena pembatasan jumlah pemilih di setiap TPS. Awalnya setiap TPS maksimal diisi 500 pemilih, namun saat ini setiap TPS dibatasi maksimal 300 pemilih.
"Selain jumlah pemilih yang bertambah, pembatasan ini juga berdampak langsung pada jumlah TPS yang terus bertambah," ujarnya lagi.
Baca juga: Bawaslu Jateng desak KPU serius distribusikan logistik pemilu 2019
Baca juga: KPU Wondama mulai sortir logistik pemilu
Baca juga: KPU Rejang Lebong siapkan logistik pemilu
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019