Jakarta (ANTARA News) - Riset media G-Communications (G-Comm) terhadap pasangan calon selama Januari 2019 menunjukkan, 86 persen pemberitaan dari enam media terhadap pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno, bernada positif, sedangkan 14 persen bernada negatif.
Direktur G-Comm Andi Irman dalam rilis riset pemberitaan media tentang Pemilihan Presiden 2019 di Jakarta, Senin, mengatakan riset dilakukan selama periode 1-31 Januari 2019 pada 3 (tiga) media online yakni Detik.com, Kompas.com dan Antaranews.com serta 3 (tiga) media cetak yakni Kompas, Republika dan Jawa Pos, dengan jumlah total berita 1.923.
Jumlah berita bernada negatif tersebut lebih banyak dibandingkan pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin. pemberitaan pasangan calon Jokowi-Ma’ruf lebih banyak diberitakan positif oleh media dengan 93 persen positif dan 7 persen pemberitaan negatif.
Dalam riset tersebut menunjukkan pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf diberitakan media sebanyak 38 persen sedangkan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandi sejumlah 35 persen. Sedangkan 27 persen lainnya media mengangkat pemberitaan keduanya.
Berdasarkan kategori media, media online lebih mendominasi dari pada media cetak. Hal ini menggambarkan minat pembaca topik tentang Pilpres lebih banyak di media online.
Jokowi-Ma’ruf banyak diberitakan postif pada isu-isu seputar jelang debat capres, hoaks surat suara, debat pilpres, dukungan paslon dan tabloid Indonesia Barokah. Sementara pemberitaan negatif Paslon 01 Jokowi-Ma’ruf banyak menyasar pada isu-isu revolusi mental, dan Jokowi minta uang.
Sedangkan Pasangan calon 02 Prabowo-Sandi banyak diberitakan positif pada isu-isu jelang debat capres, pidato kebangsaan Indonesia menang, debat pilpres, tabloid Indonesia Barokah dan dukungan pasangan calon. Pemberitaan negatif banyak manyasar pada isu-isu perubahan visi misi, hoax surat suara, dan posko BPN Jateng.
Dari data yang dihimpun, ada temuan yang menunjukkan Pasangan calon 01 Jokowi-Ma’ruf cenderung melakukan pola mengklarifikasi atas isu-isu yang beredar.
"Sementara pasangan calon 02, Prabowo-Sandi cenderung lebih banyak mengeluarkan isu-isu yang terkait dengan pasangan calon 01, Jokowi-Ma’ruf, seperti misalnya isu hoaks surat suara, yang justru ini malah merugikan pasangan calon 02," katanya.
Direktur G-Comm Andi Irman dalam rilis riset pemberitaan media tentang Pemilihan Presiden 2019 di Jakarta, Senin, mengatakan riset dilakukan selama periode 1-31 Januari 2019 pada 3 (tiga) media online yakni Detik.com, Kompas.com dan Antaranews.com serta 3 (tiga) media cetak yakni Kompas, Republika dan Jawa Pos, dengan jumlah total berita 1.923.
Jumlah berita bernada negatif tersebut lebih banyak dibandingkan pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin. pemberitaan pasangan calon Jokowi-Ma’ruf lebih banyak diberitakan positif oleh media dengan 93 persen positif dan 7 persen pemberitaan negatif.
Dalam riset tersebut menunjukkan pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf diberitakan media sebanyak 38 persen sedangkan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandi sejumlah 35 persen. Sedangkan 27 persen lainnya media mengangkat pemberitaan keduanya.
Berdasarkan kategori media, media online lebih mendominasi dari pada media cetak. Hal ini menggambarkan minat pembaca topik tentang Pilpres lebih banyak di media online.
Jokowi-Ma’ruf banyak diberitakan postif pada isu-isu seputar jelang debat capres, hoaks surat suara, debat pilpres, dukungan paslon dan tabloid Indonesia Barokah. Sementara pemberitaan negatif Paslon 01 Jokowi-Ma’ruf banyak menyasar pada isu-isu revolusi mental, dan Jokowi minta uang.
Sedangkan Pasangan calon 02 Prabowo-Sandi banyak diberitakan positif pada isu-isu jelang debat capres, pidato kebangsaan Indonesia menang, debat pilpres, tabloid Indonesia Barokah dan dukungan pasangan calon. Pemberitaan negatif banyak manyasar pada isu-isu perubahan visi misi, hoax surat suara, dan posko BPN Jateng.
Dari data yang dihimpun, ada temuan yang menunjukkan Pasangan calon 01 Jokowi-Ma’ruf cenderung melakukan pola mengklarifikasi atas isu-isu yang beredar.
"Sementara pasangan calon 02, Prabowo-Sandi cenderung lebih banyak mengeluarkan isu-isu yang terkait dengan pasangan calon 01, Jokowi-Ma’ruf, seperti misalnya isu hoaks surat suara, yang justru ini malah merugikan pasangan calon 02," katanya.
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019