Menkominfo dilaporkan ke Bawaslu RI soal dugaan pelanggaran pemilu

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Nurhayati (memakai kerudung), melaporkan Menkominfo ke Bawaslu RI. (Rangga Jingga)
Berawal dari acara Kominfo Next yang diselenggarakan di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis (31/1), berawal dari pertanyaan Menkominfo soal desain banner sosialisasi Pemilu 2019 yang akan ditempel di Kementerian Kominfo.
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dilaporkan ke Bawaslu RI terkait pernyataannya dalam acara Kominfo Next, yang dinilai sebagai pelanggaran pemilu.

"Kami melaporkan Menkominfo atas pernyataannya dalam acara Kominfo Next," kata seorang pelapor yakni Nurhayati yang datang bersama sejumlah pengacara dari Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) di Bawaslu RI, Jakarta, Jumat.

Menurut Nurhayati, Rudiantara menyatakan pernyataan yang menggiring pola pikir untuk tidak mencoblos pasangan 02 dalam acara Kominfo Next. 

Dia berharap laporannya dapat segera ditindaklanjuti Bawaslu RI, sebab Rudiantara dinilai melanggar Pasal 282, 283 dan 547 UU Pemilu, yang isinya antara lain mengatur soal larangan tindakan pejabat negara menguntungkan/merugikan pasangan calon tertentu. 

Dalam pelaporan itu, Nurhayati membawa bukti rekaman suara Rudiantara dalam sebuah flashdisk  disertai sejumlah berita media online yang mengutip pernyataan Rudiantara. 

Sebelumnya, dalam acara Kominfo Next yang diselenggarakan di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis (31/1), Menkominfo awalnya menanyakan soal desain banner sosialisasi Pemilu 2019 yang akan ditempel di Kementerian Kominfo.

Rudiantara mempersilakan peserta dalam Kominfo Next memilih apakah lebih setuju dengan desain nomor satu atau nomor dua. Dia menekankan bahwa pilihan nomor satu dan dua ini tidak terkait Pilpres. 

"Ini susah-susah gampang. Tidak ada kaitannya dengan pencoblosan Pilpres nanti. Jangan dikait-kaitkan dengan pencoblosan Pilpres. Kalau dikait-kaitkan dengan pencoblosan Pilpres, saya akan ambil hak otoritas saya untuk menetapkan. Tidak ada kaitannya dengan Pilpres," ujar Rudiantara saat itu. 

Kemudian, dia mempersilakan perwakilan pemilih desain nomor satu dan dua yang terdiri dari dua orang ibu-ibu, untuk naik ke atas panggung untuk menjelaskan alasan memilih desain tersebut.

Tanpa diduga pemilih desain nomor dua, justru menjelaskan alasannya memilih pasangan Pilpres nomor dua, bukan alasan memilih desain nomor dua. 

"Bismillahirohmanirohim. Mungkin terkait keyakinan saja pak. Keyakinan atas visi-misi yang disampaikan oleh nomor dua," ujar ibu tersebut. 

Rudiantara lalu meluruskan bahwa pertanyaannya adalah tentang desain banner sosialisasi pemilu. 

Dia lalu mengalihkan pertanyaan kepada seorang ibu yang memilih desain nomor satu dan dijawab secara logis bahwa desain nomor satu lebih berwarna dibandingkan desain nomor dua. 

Kemudian Rudiantara mempersilakan kedua ibu turun dari panggung. Namun dia memanggil lagi ibu pemilih desain nomor dua dan bertanya "Bu, bu, yang bayar gaji ibu siapa sekarang? Pemerintah atau siapa? Bukan yang keyakinan ibu? Ya sudah, makasih." 

Adapun video lengkap percakapan Rudiantara soal desain banner sosialisasi pemilu di Kominfo Next, hingga saat ini masih terdapat di jejaring sosial Youtube hingga saat ini. 
Pewarta:
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019
KPU Bangka maksimalkan sosialisasi pemilih pemula Sebelumnya

KPU Bangka maksimalkan sosialisasi pemilih pemula

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS