Jakarta (ANTARA News) - Alumni Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat berbagai angkatan mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin di Gedung Joang 45, Jakarta, Minggu.
"Kita merasa tergerak karena kita melihat selama ini terlalu banyak berita-berita, kabar-kabar atau postingan-postingan baik di media sosial atau WA grup yang memutarbalikkan fakta. Ujaran kebencian, hoaks-hoaks yang membuat kita merasa kok orang baik seperti Pak Jokowi masih dibegitukan oleh masyarakatnya sendiri," kata Ketua Panitia Deklarasi Alumni Unand untuk Jokowi-Amin, Toni.
"Atas dasar itu dan kami juga dari kaum intelektualnya Unand merasa terpanggil bahwa kami perlu meluruskan hal-hal yang seperti ini dengan melakukan tindakan-tindakan dan mencari data yang baik dan bagus, validitasnya terjamin untuk meng-counter hal-hal yang negatif tentang Pak Jokowi," ucap Toni.
Sebagai bentuk dukungannya, lanjut dia, pihaknya akan terjun langsung ke tingkat akar rumput di Sumatera Barat.
"Kita tahu di Sumbar itu, pendukungnya Pak Jokowi relatif lebih sedikit dilihat dari 2014. Ke depannya, kami angkat sebagai momentum kami memulai aktivitas dan akan masuk ke level grass root khususnya untuk Sumbar saat ini karena waktunya sedikit hanya dua bulan. Kami akan support juga teman-teman di Sumbar untuk melakukan aktifivitas yang sifatnya langsung ke lapangan," tuturnya.
Menurut dia, Jokowi adalah sosok yang tepat untuk menjadi presiden pada periode berikutnya dan diyakini dapat membawa kemajuan untuk bangsa Indonesia.
"Kita melihat bahwa Pak Jokowi ini meletakkan fondasi untuk pembangunan jangka panjang Indonesia. Sumbar ini daerah yang cukup spesial buat Pak Jokowi dengan begitu banyaknya pembangunan yang sudah dilakukan tetapi kok masyarakatnya tidak menghargai," kata Toni yang merupakan alumni Fakultas Ekonomi Unand angkatan 1987 itu.
Dalam deklarasi itu, kata dia, hadir alumni dari berbagai angkatan mulai dari angkatan 1975 sampai dengan 2011.
"Kami tidak bawa nama Unand, tidak bawa nama ikatan alumni Unand, ini murni gerakan moral dari alumni atau saya yang pernah kuliah di Unand tidak membawa lembaganya," ungkap Toni.
"Kita merasa tergerak karena kita melihat selama ini terlalu banyak berita-berita, kabar-kabar atau postingan-postingan baik di media sosial atau WA grup yang memutarbalikkan fakta. Ujaran kebencian, hoaks-hoaks yang membuat kita merasa kok orang baik seperti Pak Jokowi masih dibegitukan oleh masyarakatnya sendiri," kata Ketua Panitia Deklarasi Alumni Unand untuk Jokowi-Amin, Toni.
"Atas dasar itu dan kami juga dari kaum intelektualnya Unand merasa terpanggil bahwa kami perlu meluruskan hal-hal yang seperti ini dengan melakukan tindakan-tindakan dan mencari data yang baik dan bagus, validitasnya terjamin untuk meng-counter hal-hal yang negatif tentang Pak Jokowi," ucap Toni.
Sebagai bentuk dukungannya, lanjut dia, pihaknya akan terjun langsung ke tingkat akar rumput di Sumatera Barat.
"Kita tahu di Sumbar itu, pendukungnya Pak Jokowi relatif lebih sedikit dilihat dari 2014. Ke depannya, kami angkat sebagai momentum kami memulai aktivitas dan akan masuk ke level grass root khususnya untuk Sumbar saat ini karena waktunya sedikit hanya dua bulan. Kami akan support juga teman-teman di Sumbar untuk melakukan aktifivitas yang sifatnya langsung ke lapangan," tuturnya.
Menurut dia, Jokowi adalah sosok yang tepat untuk menjadi presiden pada periode berikutnya dan diyakini dapat membawa kemajuan untuk bangsa Indonesia.
"Kita melihat bahwa Pak Jokowi ini meletakkan fondasi untuk pembangunan jangka panjang Indonesia. Sumbar ini daerah yang cukup spesial buat Pak Jokowi dengan begitu banyaknya pembangunan yang sudah dilakukan tetapi kok masyarakatnya tidak menghargai," kata Toni yang merupakan alumni Fakultas Ekonomi Unand angkatan 1987 itu.
Dalam deklarasi itu, kata dia, hadir alumni dari berbagai angkatan mulai dari angkatan 1975 sampai dengan 2011.
"Kami tidak bawa nama Unand, tidak bawa nama ikatan alumni Unand, ini murni gerakan moral dari alumni atau saya yang pernah kuliah di Unand tidak membawa lembaganya," ungkap Toni.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019