Jakarta (ANTARA News) - Tim kampanye Calon Presiden-Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dinilai kembali menebar hoaks dengan menyebut pembayaran utang Indonesia pada 2017 sebesar Rp500 triliun lebih besar dibanding anggaran infrastruktur Rp400 triliun.
Ace Hasan Syadzilly, juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, melalui pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Kamis, mengatakan informasi yang disampaikan oleh tim kampanye Prabowo-Sandiaga, Dradjad Wibowo, itu tidak benar.
Informasi yang benar, menurut Ace, adalah anggaran infrastruktur pada tahun 2018 lebih besar dari pada pembayaran bunga dan cicilan utang.
Angka di tahun 2017 untuk anggaran infrastruktur Rp379.7 triliun, sedangkan anggaran pembayaran cicilan pokok dan bunga tahun 2017 sebesar Rp282.4 triliun.
Begitu juga anggaran infrastruktur tahun 2018 sebesar Rp410,7 triliun, lebih besar dari cicilan pokok dan bunga tahun 2018 sebesar Rp325.8 triliun.
Pada APBN 2019, anggaran infrastruktur 2019 sebesar Rp415.0 triliun juga konsisten yakni lebih besar dari cicilan pokok dan bunga utang tahun 2019 adalah sebesar Rp367.9 triliun.
Politisi Partai Golkar ini menegaskan bahwa dengan melontarkan informasi hoaks seperti itu, Tim kampanye Prabowo-Sandi ingin menggalang opini publik, bahwa Pemerintah Presiden Jokowi terjebak dalam perangkap utang, sehingga pembayaran utang lebih besar dari anggaran infrastruktur.
"Hoaks seperti ini jelas pembodohan bagi rakyat," katanya.
Menurut Ace, Dradjad Wibowo sendiri mengakui bahwa secara teori utang Pemerintah masih aman.
"Jadi dia berupaya mengais-ngais isu dengan mendramatisasi soal utang yakni menyebutkan pembayaran utang lebih besar dari anggaran infrastruktur," katanya.
Ace Hasan Syadzilly, juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, melalui pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Kamis, mengatakan informasi yang disampaikan oleh tim kampanye Prabowo-Sandiaga, Dradjad Wibowo, itu tidak benar.
Informasi yang benar, menurut Ace, adalah anggaran infrastruktur pada tahun 2018 lebih besar dari pada pembayaran bunga dan cicilan utang.
Angka di tahun 2017 untuk anggaran infrastruktur Rp379.7 triliun, sedangkan anggaran pembayaran cicilan pokok dan bunga tahun 2017 sebesar Rp282.4 triliun.
Begitu juga anggaran infrastruktur tahun 2018 sebesar Rp410,7 triliun, lebih besar dari cicilan pokok dan bunga tahun 2018 sebesar Rp325.8 triliun.
Pada APBN 2019, anggaran infrastruktur 2019 sebesar Rp415.0 triliun juga konsisten yakni lebih besar dari cicilan pokok dan bunga utang tahun 2019 adalah sebesar Rp367.9 triliun.
Politisi Partai Golkar ini menegaskan bahwa dengan melontarkan informasi hoaks seperti itu, Tim kampanye Prabowo-Sandi ingin menggalang opini publik, bahwa Pemerintah Presiden Jokowi terjebak dalam perangkap utang, sehingga pembayaran utang lebih besar dari anggaran infrastruktur.
"Hoaks seperti ini jelas pembodohan bagi rakyat," katanya.
Menurut Ace, Dradjad Wibowo sendiri mengakui bahwa secara teori utang Pemerintah masih aman.
"Jadi dia berupaya mengais-ngais isu dengan mendramatisasi soal utang yakni menyebutkan pembayaran utang lebih besar dari anggaran infrastruktur," katanya.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019