Jakarta (ANTARA News) - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengaku tidak keberatan bila KPU tidak lagi memberikan kisi-kisi pertanyaan untuk pelaksanaan debat pilpres kedua yang diselenggarakan pada 17 Februari 2019.
"Apakah kisi-kisi dijabarkan tim kampanye atau KPU, kami selalu ikut aturan main dari KPU," ujar Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, di sela Safari Kebangsaan V, di Jakarta, Sabtu.
Terkait pengaruhnya pada performa pasangan calon dalam debat, dia menjanjikan akan ada kejutan dari KH Ma'ruf Amin dalam menyampaikan gagasan di debat selanjutnya.
Ia mengatakan posisi politik yang diambil Ma'ruf Amin adalah pendamping Jokowi sebagai calon presiden. Sedangkan dari sisi pengalaman dalam perdebatan, Ma'ruf Amin tidak perlu diragukan.
"Tidak hanya aspek fiqih keagamaan, tetapi juga kehidupan masyarakat. Apalagi pengalaman beliau sebagai anggota DPRD DKI masa gubernur Pak Ali Sadikin, sudah menggembleng beliau sejak muda," tutur dia.
Terkait pengaruh debat pertama pada elektabilitas, dia menilai dari respon yang diterima, Jokowi-Ma'ruf dinilai memiliki ketegasan.
"Kami meyakini kalau kami melihat dengan mata hati, pikiran bening, maka Pak Jokowi dan Kyai Ma'ruf Amin dengan debat pertama elektabilitasnya akan mengalami kenaikan," ucap dia.
Kebijakan yang diambil KPU itu sebagai bentuk evaluasi KPU terhadap pelaksanaan debat perdana pada Kamis (17/1) lalu, yang dinilai tidak memuaskan harapan publik.
Dengan ditiadakan pemberian bocoran kisi-kisi pertanyaan, diharapkan pelaksanaan debat pilpres dapat berjalan lebih baik dari debat perdana.
Baca juga: Ahok dipersilakan masuk PDI Perjuangan jika ingin
Baca juga: Parpol koalisi bahu membahu menangkan Jokowi-Ma'ruf di DKI
Baca juga: Makam Pangeran Jayakarta tujuan pertama Safari Kebangsaan V
"Apakah kisi-kisi dijabarkan tim kampanye atau KPU, kami selalu ikut aturan main dari KPU," ujar Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, di sela Safari Kebangsaan V, di Jakarta, Sabtu.
Terkait pengaruhnya pada performa pasangan calon dalam debat, dia menjanjikan akan ada kejutan dari KH Ma'ruf Amin dalam menyampaikan gagasan di debat selanjutnya.
Ia mengatakan posisi politik yang diambil Ma'ruf Amin adalah pendamping Jokowi sebagai calon presiden. Sedangkan dari sisi pengalaman dalam perdebatan, Ma'ruf Amin tidak perlu diragukan.
"Tidak hanya aspek fiqih keagamaan, tetapi juga kehidupan masyarakat. Apalagi pengalaman beliau sebagai anggota DPRD DKI masa gubernur Pak Ali Sadikin, sudah menggembleng beliau sejak muda," tutur dia.
Terkait pengaruh debat pertama pada elektabilitas, dia menilai dari respon yang diterima, Jokowi-Ma'ruf dinilai memiliki ketegasan.
"Kami meyakini kalau kami melihat dengan mata hati, pikiran bening, maka Pak Jokowi dan Kyai Ma'ruf Amin dengan debat pertama elektabilitasnya akan mengalami kenaikan," ucap dia.
Kebijakan yang diambil KPU itu sebagai bentuk evaluasi KPU terhadap pelaksanaan debat perdana pada Kamis (17/1) lalu, yang dinilai tidak memuaskan harapan publik.
Dengan ditiadakan pemberian bocoran kisi-kisi pertanyaan, diharapkan pelaksanaan debat pilpres dapat berjalan lebih baik dari debat perdana.
Baca juga: Ahok dipersilakan masuk PDI Perjuangan jika ingin
Baca juga: Parpol koalisi bahu membahu menangkan Jokowi-Ma'ruf di DKI
Baca juga: Makam Pangeran Jayakarta tujuan pertama Safari Kebangsaan V
Pewarta: Dyah Astuti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019