KPU yakin debat capres akan mengedukasi

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan di Gedung KPU RI, Jakarta, Senin (14/1/2019). (ANTARA News/Rangga Jingga)
Jakarta (ANTARA News) - Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan yakin debat capres-cawapres perdana 17 Januari 2019 akan mengedukasi dan dipenuhi hal-hal substantif. 

"Insya Allah cukup mengedukasi, menarik dan menyentuh hal-hal substantif," kata Wahyu di Jakarta, Senin. 

Dia mengatakan debat antarcapres-cawapres akan terjadi sejak segmen kedua berlangsung, di mana pada segmen itu moderator akan mengajukan pertanyaan panelis kepada para kandidat dan jawaban kandidat akan mendapat sanggahan dari kandidat lain. 

Kemudian juga akan ada segmen pertanyaan tertutup di mana masing-masing kandidat diberikan kesempatan bertanya kepada pasangan lain.

Pertanyaan tertutup ini hanya diketahui oleh masing-masing kandidat. Wahyu mengatakan waktu penyelenggaraan debat secara keseluruhan akan berkisar 90 menit, terdiri dari enam segmen.

Segmen pertama, penyampaian visi-misi dari masing-masing pasangan calon. Segmen kedua dan ketiga, menjawab pertanyaan terbuka, yakni pertanyaan yang telah disusun panelis dan sudah diberikan kepada masing-masing pasangan calon sepekan sebelum debat.

Segmen keempat dan kelima, pertanyaan tertutup masing-masing pasangan calon kepada pasangan calon lainnya. Segmen keenam, KPU memberikan waktu kepada masing-masing pasangan calon untuk memberi pernyataan penutup. 
Baca juga: Generasi milenial tak suka retorika panjang dalam debat capres
Baca juga: DPR harapkan debat publik berikan tontonan menarik
Baca juga: Isu hukum dan HAM jangan hanya jadi dagangan
Pewarta:
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019
Generasi milenial tak suka retorika panjang dalam debat capres Sebelumnya

Generasi milenial tak suka retorika panjang dalam debat capres

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024