Batam (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Kota Batam Kepulauan Riau mengajak warga setempat menjadi relawan demokrasi, demi membantu penyelenggara dalam menyukseskan Pemilu 2019.
"Kami membuka kesempatan bagi warga Batam untuk bergabung dalam relawan demokrasi," kata Komisioner Bidang Teknis KPU Batam, Zaki Setiawan di Batam, Minggu.
Pendaftaran relawan demokrasi yang akan bertugas selama tiga bulan tersebut dibuka sampai 17 Januari 2019, di Kantor KPU Batam, Sekupang.
Ia menyatakan pembentukan relawan demokrasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pemilu dan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.
"Selain itu juga untuk membangkitkan kesukarelaan masyarakat sipil dalam agenda dan demokratisasi serta meningkatkan partisipasi pemilih," kata Zaki.
Sebagai indikator penting penyelenggaraan pemilu, kata Zaki melanjutkan, partisipasi pemilih tidak sekadar terkait dengan kehadiran pemilih untuk memberikan suara di tempat pemungutan suara (TPS). Namun juga keterlibatan pemilih pada keseluruhan tahapan penyelenggaraan pemilu 2019 yang semakin kompleks.
Tingkat partisipasi pemilih di Kota Batam cenderung menurun dalam tiga pemilu terakhir. Pada pemilu legislatif 2014, dari 715.544 pemilih di daftar pemilih tetap (DPT) hanya 450.269 pemilih atau 62,93 persen yang menggunakan hak pilihnya. Kemudian di pilpres 2014 hanya 406.153 pemilih atau 53,94 persen yang menggunakan hak pilih dari 752.903 pemilih di DPT.
Sementara pada pilkada 2015 hanya 297.298 pemilih atau sekira 47,11 persen yang menggunakan hak pilih dari 631.457 pemilih di DPT.
Pada 2019, jumlah pemilih yang terdaftar pada DPT Hasil Perbaikan (DPTHP-2) mencapai 650.876 dengan target partisipasi pemilih 77,5 persen. Pembentukan relawan demokrasi merupakan salah satu sarana bagi KPU Batam guna memenuhi target partisipasi pemilih tersebut.
"Dengan keterlibatan masyarakat kami berharap sosialisasi dan pendidikan pemilih bisa dilakukan lebih masif. Dengan begitu maka meningkatkan kesadaran pemilih untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik di pemilu 2019," kata dia.
"Kami membuka kesempatan bagi warga Batam untuk bergabung dalam relawan demokrasi," kata Komisioner Bidang Teknis KPU Batam, Zaki Setiawan di Batam, Minggu.
Pendaftaran relawan demokrasi yang akan bertugas selama tiga bulan tersebut dibuka sampai 17 Januari 2019, di Kantor KPU Batam, Sekupang.
Ia menyatakan pembentukan relawan demokrasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pemilu dan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.
"Selain itu juga untuk membangkitkan kesukarelaan masyarakat sipil dalam agenda dan demokratisasi serta meningkatkan partisipasi pemilih," kata Zaki.
Sebagai indikator penting penyelenggaraan pemilu, kata Zaki melanjutkan, partisipasi pemilih tidak sekadar terkait dengan kehadiran pemilih untuk memberikan suara di tempat pemungutan suara (TPS). Namun juga keterlibatan pemilih pada keseluruhan tahapan penyelenggaraan pemilu 2019 yang semakin kompleks.
Tingkat partisipasi pemilih di Kota Batam cenderung menurun dalam tiga pemilu terakhir. Pada pemilu legislatif 2014, dari 715.544 pemilih di daftar pemilih tetap (DPT) hanya 450.269 pemilih atau 62,93 persen yang menggunakan hak pilihnya. Kemudian di pilpres 2014 hanya 406.153 pemilih atau 53,94 persen yang menggunakan hak pilih dari 752.903 pemilih di DPT.
Sementara pada pilkada 2015 hanya 297.298 pemilih atau sekira 47,11 persen yang menggunakan hak pilih dari 631.457 pemilih di DPT.
Pada 2019, jumlah pemilih yang terdaftar pada DPT Hasil Perbaikan (DPTHP-2) mencapai 650.876 dengan target partisipasi pemilih 77,5 persen. Pembentukan relawan demokrasi merupakan salah satu sarana bagi KPU Batam guna memenuhi target partisipasi pemilih tersebut.
"Dengan keterlibatan masyarakat kami berharap sosialisasi dan pendidikan pemilih bisa dilakukan lebih masif. Dengan begitu maka meningkatkan kesadaran pemilih untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik di pemilu 2019," kata dia.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019