Partai baru berjuang keras lewati PT empat persen

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa (kanan) saat memaparkan hasil survei yang bertema "Yang Juara dan yang Terhempas: Pertarungan Partai Politik 2019, di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (8/1/2019). (Syaiful Hakim)
Jakarta (ANTARA News) - Empat partai baru, yakni Perindo, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Berkarya dan Partai Garuda masih berjuang keras untuk melewati ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold sebesar empat persen. 
 
"Dari lima kali survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, keempat partai ini masih dibawah empat persen," kata Peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa, saat memaparkan hasil survei yang bertema "Yang Juara dan yang Terhempas: Pertarungan Partai Politik 2019, di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa.
 
Survei tersebut dilakukan sebanyak lima kali, mulai Agustus hingga Desember 2018. Survei dilakukan per bulan kepada 1.200 responden dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei ini adalah 2,9 persen. 
 
Menurut dia, Partai Perindo paling menonjol dari keempat partai baru tersebut. Elektabilitas Partai Perindo masih bergerak naik turun antara 1-3 persen. 
 
Sementara elektabilitas ketiga partai lainnya yaitu PSI, Partai Berkarya, dan Partai Garuda, selalu dibawah 1 persen atau masuk dalam kategori parnoko, partai nol koma.
 
"Jika menghitung peluang, Partai Perindo punya potensi lebih besar lolos PT dibandingkan dengan ketiga partai lainnya," katanya. 
 
Secara statistik, dengan elektabilitas 1- 3 persen (elektabilitas Perindo Agustus 1,7 persen, September 1,4 perse Oktober 3 persen, November 2,2 persen dan Desember 1,9 persen), jika ditambah dengan margin of error survei 2,9 persen, maka Partai Perindo bisa mencapai batas minimal 4 persen. 
 
Selain itu ada sejumlah sumber daya partai yang bisa dioptimalkan untuk mendongkrak suara partai. LSI Denny mencatat ada tiga faktor yang bisa menguatkan elektabilitas Perindo.
 
Pertama, figur Ketua umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo (HT), adalah salah satu dari lima ketua umum partai politik saat ini yang paling dikenal. 
 
"HT bersama Megawati Soekarnoputri, Susilo bambang Yudhoyono, Prabowo Subianto, dan Surya Paloh adalah lima ketua umum partai politik yang paling dikenal. Ketua Umum partai lainnya hanya dikenal dibawah 50 persen," jelasnya. 
 
Kedua, kekuatan media yang dimiliki oleh HT dengan jaringan media MNC Group, informasi dan kampanye partai ini bisa menjangkau pemilih dengan cepat dan luas. 
 
Ketiga, kekuatan logistik yang memadai, dimana ketum Partai Perindo, adalah salah satu konglomerat besar di Indonesia.

Dengan sumber daya ekonomi yang kuat tentunya Partai Perindo lebih berpotensi melakukan kampanye yang masif.
 
Namun demikian, katanya, diantara partai baru tersebut, Partai Berkarya dan PSI mampu tampil sebagai partai gagasan, bahkan narasi gagasan dari kedua partai ini lebih menonjol dari partai-partai lama. 
 
"Tak ada narasi gagasan kuat yang muncul dari partai-partai lama. Partai Berkarya konsisten untuk mempromosikan gagasan keunggulan Orde Baru. Partai ini berusaha memperoleh simpatik publik dengan menjual "kejayaan" Orde Baru," ucap Ardian. 
 
Sementara PSI muncul sebagai partai anak muda yang modern dan progresif. PSI bahkan berani muncul mempromosikan kultur modern barat soal agama dan wanita, misalnya dengan kampanye menghapuskan Perda Syariah dan menentang poligami.
 
Dalam kesempatan itu, Ardian menambahkan selama masa kampanye hingga kini, ada tiga partai yang hampir tak pernah terdengar kiprahnya, yakni Partai Hanura, PKPI dan PBB. 
 
"Ketiga partai ini adalah partai lama, namun tak ada gagasan ataupun terobosan- terobosan kampanye yang terdengar masif di publik selama 5 bulan terakhir," katanya. 
 
Dari survei LSI Denny JA, Agustus-Desember 2018, pun menunjukan bahwa ketiga partai ini termasuk partai yang terancam tidak lolos PT karena  masih dibawah 1 persen.
 
"Artinya butuh terebosan yang extraordinary dan ditambah 'keajaiban' agar ketiga partai ini bisa lolos PT 4 persen," ucapnya.
Pewarta:
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019
Indikator: Jokowi-Ma'ruf  belum aman untuk menang pilpres Sebelumnya

Indikator: Jokowi-Ma'ruf belum aman untuk menang pilpres

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024