Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemilihan Umum RI Arief Budiman menilai hoaks penemuan tujuh kontainer surat suara di Tanjung Priok merupakan kabar bohong yang kejam.
"Yang menyebar ini sangat kejam. KPU bahkan di salah satu capture WA dituliskan bahwa KPU telah menyita satu kontainer (surat suara), oh ini kejam sekali saya bilang," kata Arief di Jakarta, Kamis.
Dia menegaskan berbagai macam berita hoaks, tudingan terhadap KPU RI pada saat pencalonan, pemutakhiran data pemilih, dan terhadap kotak suara, semua bisa dijawab KPU dengan data dan fakta.
KPU, kata dia, sangat terbuka menerima masukan dan kritik.
"Namun, kini kami memutuskan ini (hoaks surat suara) harus betul-betul kita lawan. Kalau kemarin kan kami hanya menjawab saja, menjelaskan dengan fakta dengan data supaya masyarakat juga belajar," jelasnya.
Oleh karena itu, Arief menegaskan, pihaknya akan melawan hoaks surat suara tersebut, tidak hanya dengan data dan fakta melainkan juga dengan melaporkan kepada Bareskrim Polri.
"Yang menyebar ini sangat kejam. KPU bahkan di salah satu capture WA dituliskan bahwa KPU telah menyita satu kontainer (surat suara), oh ini kejam sekali saya bilang," kata Arief di Jakarta, Kamis.
Dia menegaskan berbagai macam berita hoaks, tudingan terhadap KPU RI pada saat pencalonan, pemutakhiran data pemilih, dan terhadap kotak suara, semua bisa dijawab KPU dengan data dan fakta.
KPU, kata dia, sangat terbuka menerima masukan dan kritik.
"Namun, kini kami memutuskan ini (hoaks surat suara) harus betul-betul kita lawan. Kalau kemarin kan kami hanya menjawab saja, menjelaskan dengan fakta dengan data supaya masyarakat juga belajar," jelasnya.
Oleh karena itu, Arief menegaskan, pihaknya akan melawan hoaks surat suara tersebut, tidak hanya dengan data dan fakta melainkan juga dengan melaporkan kepada Bareskrim Polri.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019