Sidoarjo (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mendorong para pedagang pasar tradisional untuk bersama-sama menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok, karena pasar tradisional merupakan salah satu tulang punggung perekonomian.
"Pasar merupakan sentra ekonomi rakyat dengan harga yang murah. Semoga pada tahun 2019 mendatang harga bisa semakin murah dan pembeli bisa sumringah," katanya di sela kunjungan ke pasar Larangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa.
Ia mengemukakan, dalam kesempatan itu dirinya juga berharap supaya tidak ada lagi kebakaran pasar yang bisa mengganggu kestabilan harga ekonomi bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional.
"Kalau biasanya para pejabat melihat pasar saham, maka saya membuat terobosan untuk melihat pasar tradisional," katanya.
Dalam kunjungan itu, dirinya juga sempat melakukan dialog dengan pedagang di Pasar Larangan untuk melihat sejauh mana kondisi harga kebutuhan bahan pokok saat ini.
"Kalau melihat harga memang ada kenaikan seperti harga bawang merah dari biasanya Rp23 ribu kini menjadi Rp26 ribu dan ini harus dicarikan solusi," katanya.
Ia juga mengapresiasi pedagang pasar di tempat tersebut karena beroperasi selama 24 jam, dengan demikian maka roda perekonomian yang ada di pasar tersebut bisa terus dilakukan.
"Pasar merupakan sentra ekonomi rakyat dengan harga murah pasar harus bangkit jangan sampai pasar sedikit dan terhimpit," katanya.
Di lokasi yang sama, Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, Ferry mengatakan, pasar merupakan tukang punggung perekonomian, terutama saat terjadinya krisis pada tahun 1998.
"Di saat perusahaan-perusahaan besar harus oleng karena diterjang dampak krisis tahun 1998, keberadaan pasar ini justru mampu bertahan dan menopang perekonomian masyarakat," katanya.
Sementara itu, Fifi salah satu pedagang mengaku saat ini memang agak susah untuk menjajakan barang dagangannya karena ada beberapa harga yang belum stabil.
"Mungkin karena dampak tahun baru seperti sekarang ini," katanya.
Baca juga: Sandiaga Uno diminta bangkitkan ekonomi umat
Baca juga: Sandiaga muhasabah akhir tahun di Mesjid At Taqwa
Baca juga: Dana kampanye Prabowo-Sandiaga sebesar Rp54 miliar
"Pasar merupakan sentra ekonomi rakyat dengan harga yang murah. Semoga pada tahun 2019 mendatang harga bisa semakin murah dan pembeli bisa sumringah," katanya di sela kunjungan ke pasar Larangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa.
Ia mengemukakan, dalam kesempatan itu dirinya juga berharap supaya tidak ada lagi kebakaran pasar yang bisa mengganggu kestabilan harga ekonomi bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional.
"Kalau biasanya para pejabat melihat pasar saham, maka saya membuat terobosan untuk melihat pasar tradisional," katanya.
Dalam kunjungan itu, dirinya juga sempat melakukan dialog dengan pedagang di Pasar Larangan untuk melihat sejauh mana kondisi harga kebutuhan bahan pokok saat ini.
"Kalau melihat harga memang ada kenaikan seperti harga bawang merah dari biasanya Rp23 ribu kini menjadi Rp26 ribu dan ini harus dicarikan solusi," katanya.
Ia juga mengapresiasi pedagang pasar di tempat tersebut karena beroperasi selama 24 jam, dengan demikian maka roda perekonomian yang ada di pasar tersebut bisa terus dilakukan.
"Pasar merupakan sentra ekonomi rakyat dengan harga murah pasar harus bangkit jangan sampai pasar sedikit dan terhimpit," katanya.
Di lokasi yang sama, Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, Ferry mengatakan, pasar merupakan tukang punggung perekonomian, terutama saat terjadinya krisis pada tahun 1998.
"Di saat perusahaan-perusahaan besar harus oleng karena diterjang dampak krisis tahun 1998, keberadaan pasar ini justru mampu bertahan dan menopang perekonomian masyarakat," katanya.
Sementara itu, Fifi salah satu pedagang mengaku saat ini memang agak susah untuk menjajakan barang dagangannya karena ada beberapa harga yang belum stabil.
"Mungkin karena dampak tahun baru seperti sekarang ini," katanya.
Baca juga: Sandiaga Uno diminta bangkitkan ekonomi umat
Baca juga: Sandiaga muhasabah akhir tahun di Mesjid At Taqwa
Baca juga: Dana kampanye Prabowo-Sandiaga sebesar Rp54 miliar
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019