Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden, Sandiaga Salahuddin Uno mengimbau pemberi sumbangan dana kampanye untuk pasangan Prabowo-Sandiaga dilakukan sesuai mekanisme yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan mengedepankan prinsip trasparansi.
"Prinsipnya know your contributor. Setiap dana yang masuk kita harus tau siapa-siapa nya. Sumbangan dari pengusaha besar dan sebagainya juga akan diberikan equal treatment dan konsep yang sangat transparan," kata Sandiaga di Media Center Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin.
Menurut aturan KPU, bila tidak jelas identitas penyumbangnya, sumbangan itu harus dikembalikan oleh BPN dan nantinya masuk kas negara, katanya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengaku gembira atas tingginya animo masyarakat yang secara sukarela memberikan sumbangan bagi perjuangan Prabowo-Sandiaga.
Sumbangan tersebut, lanjut Sandiaga, adalah salah sebuah cerminan bahwa masyarakat ikut berpartisipasi memperjuangkan perubahan yang mereka harapkan.
"Ini membuat saya semakin semangat. Ternyata masyarakat mengubah satu konstelasi yang menurut saya sangat membuat kita bangga, karena setiap kali kunjungan mereka dengan tulus ikhlas memberikan sumbangan. Ini adalah bagian daripada perjuangn mereka," kata Sandiaga.
Sementara itu, Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said mengatakan, partisipasi masyarakat dalam menyokong perjuangan Prabowo-Sandiaga adalah fenomena baru di jagat perpolitikan Tanah Air.
Partisipatif masyarakat yang berbentuk uang, sumbangan yang diberikan juga berbentuk alat peraga seperti stiker, kaos, kalender, spanduk dan mobil pribadi yang dipakai untuk "branding" dan kepentingan kampanye.
Sudirman mengaku optimis, besarnya partisipasi masyarakat dalam memberikan sumbangan menjadi tambahan semangat bagi Prabowo-Sandiaga dalam memenangkan Pilpres 2019.
"Bantuan masyarakat mungkin sudah hampir 10 miliar belum termasuk alat peraga kampanye yang dicetak oleh mereka sendiri. Kami menyampaikan terima kasih kepada masyarakat," katanya.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon yakni nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Baca juga: Sandiaga sudah melakukan sosialisasi di 970 titik
"Prinsipnya know your contributor. Setiap dana yang masuk kita harus tau siapa-siapa nya. Sumbangan dari pengusaha besar dan sebagainya juga akan diberikan equal treatment dan konsep yang sangat transparan," kata Sandiaga di Media Center Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin.
Menurut aturan KPU, bila tidak jelas identitas penyumbangnya, sumbangan itu harus dikembalikan oleh BPN dan nantinya masuk kas negara, katanya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengaku gembira atas tingginya animo masyarakat yang secara sukarela memberikan sumbangan bagi perjuangan Prabowo-Sandiaga.
Sumbangan tersebut, lanjut Sandiaga, adalah salah sebuah cerminan bahwa masyarakat ikut berpartisipasi memperjuangkan perubahan yang mereka harapkan.
"Ini membuat saya semakin semangat. Ternyata masyarakat mengubah satu konstelasi yang menurut saya sangat membuat kita bangga, karena setiap kali kunjungan mereka dengan tulus ikhlas memberikan sumbangan. Ini adalah bagian daripada perjuangn mereka," kata Sandiaga.
Sementara itu, Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said mengatakan, partisipasi masyarakat dalam menyokong perjuangan Prabowo-Sandiaga adalah fenomena baru di jagat perpolitikan Tanah Air.
Partisipatif masyarakat yang berbentuk uang, sumbangan yang diberikan juga berbentuk alat peraga seperti stiker, kaos, kalender, spanduk dan mobil pribadi yang dipakai untuk "branding" dan kepentingan kampanye.
Sudirman mengaku optimis, besarnya partisipasi masyarakat dalam memberikan sumbangan menjadi tambahan semangat bagi Prabowo-Sandiaga dalam memenangkan Pilpres 2019.
"Bantuan masyarakat mungkin sudah hampir 10 miliar belum termasuk alat peraga kampanye yang dicetak oleh mereka sendiri. Kami menyampaikan terima kasih kepada masyarakat," katanya.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon yakni nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Baca juga: Sandiaga sudah melakukan sosialisasi di 970 titik
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018