Bangkalan (ANTARA News) - Joko Widodo sebagai calon presiden petahana menyebut dukungan ulama Madura sebagai sesuatu yang sangat baik mengingat peran ulama yang menurut dia sangat penting bagi bangsa.
"Kalau ulama sudah memberikan 'statement' seperti itu sangat bagus, sangat baik untuk negara, untuk pemerintah," kata Joko Widodo (Jokowi) setelah acara Pembagian Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Pendopo Kabupaten Bangkalan, Madura, Rabu.
Sebelumnya, para ulama dari berbagai kabupaten di Madura menggelar Deklarasi Ulama Madura untuk mendukung pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin.
Menurut mantan Gubernur DKI itu, Indonesia sebagai negara muslim terbesar sangat memerlukan dukungan dan peran ulama.
"Negara kita ini negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia dan peran ulama di negara ini sangat-sangat penting terutama dalam menjaga karakter kesantunan, akhlakul karimah, menjaga budi pekerti, sopan santun, saya kira tugas besar ulama," katanya.
Ulama juga dipandang Jokowi sebagai bagian penjaga ukhuwah islamiyah dan wathoniyah umat.
Jokowi sendiri mengaku baru akan mengevaluasi target pemenangan pencapresannya di Madura, terlebih dalam Pilpres lalu suara publik yang memilihnya di daerah itu tergolong rendah.
"Ya nanti dilihatlah. Saya juga kalau salaman tadi saya rasakan, oh setrumnya sudah, oh ini ada setrumnya dari hati ke hati. Ya itulah yg kita baca gitulah," katanya.
Jokowi sebagai capres nomor urut 01 banyak melakukan silaturahmi dengan berkeliling dari pondok pesantren-pondok pesantren di wilayah Jawa Timur.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya bukan sosok pemimpin yang anti-ulama.
Baca juga: Jokowi kisahkan pengalaman naik kapal perang untuk pertahankan Natuna
Baca juga: Jokowi: Ulama berkasus hukum jangan diartikan kriminalisasi
Baca juga: Jokowi heran disebut anti-ulama
"Kalau ulama sudah memberikan 'statement' seperti itu sangat bagus, sangat baik untuk negara, untuk pemerintah," kata Joko Widodo (Jokowi) setelah acara Pembagian Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Pendopo Kabupaten Bangkalan, Madura, Rabu.
Sebelumnya, para ulama dari berbagai kabupaten di Madura menggelar Deklarasi Ulama Madura untuk mendukung pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin.
Menurut mantan Gubernur DKI itu, Indonesia sebagai negara muslim terbesar sangat memerlukan dukungan dan peran ulama.
"Negara kita ini negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia dan peran ulama di negara ini sangat-sangat penting terutama dalam menjaga karakter kesantunan, akhlakul karimah, menjaga budi pekerti, sopan santun, saya kira tugas besar ulama," katanya.
Ulama juga dipandang Jokowi sebagai bagian penjaga ukhuwah islamiyah dan wathoniyah umat.
Jokowi sendiri mengaku baru akan mengevaluasi target pemenangan pencapresannya di Madura, terlebih dalam Pilpres lalu suara publik yang memilihnya di daerah itu tergolong rendah.
"Ya nanti dilihatlah. Saya juga kalau salaman tadi saya rasakan, oh setrumnya sudah, oh ini ada setrumnya dari hati ke hati. Ya itulah yg kita baca gitulah," katanya.
Jokowi sebagai capres nomor urut 01 banyak melakukan silaturahmi dengan berkeliling dari pondok pesantren-pondok pesantren di wilayah Jawa Timur.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya bukan sosok pemimpin yang anti-ulama.
Baca juga: Jokowi kisahkan pengalaman naik kapal perang untuk pertahankan Natuna
Baca juga: Jokowi: Ulama berkasus hukum jangan diartikan kriminalisasi
Baca juga: Jokowi heran disebut anti-ulama
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018