Ulama Madura sematkan sorban tanda dukungan kepada Jokowi

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam acara Deklarasi Akbar Ulama Madura Bangkalan, Rabu, yang digelar di Gedung Serba Guna Rato Ebuh, Bangkalan sebelumnya diarak dengan menaiki delman dari Pendopo Bangkalan. (Hanni Sofia)
Bangkalan (ANTARA News) - Para ulama Madura menyematkan sorban kepada calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo sebagai tanda harapan kemenangan sekaligus dukungan kepada calon presiden petahana tersebut.

Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam acara 
Deklarasi Akbar Ulama Madura Bangkalan, Rabu, yang digelar di Gedung Serba Guna Rato Ebuh, Bangkalan.

Sebelum sampai di gedung tersebut, Jokowi diarak dengan menaiki delman yang telah dihias dengan bunga-bunga.

Jokowi juga sebelumnya bertemu dengan penyelanggara acara Yenny Wahid di teras pendopo Kabupaten Bangkalan. 
Dengan diiringi marching band, Jokowi dan rombongan menaiki delman diiringi musik.

Masyarakat di sepanjang jalan pun antusias menyambut Jokowi dan mengabadikan peristiwa itu melalui kamera ponsel mereka.

Pada kesempatan itu, Jokowi disemati
sorban oleh ulama setelah mereka membacakan deklarasi ulama di Madura untuk mendukung  Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden duit Jokowi-Ma'ruf Amin.

Para ulama Madura bersama Konsorsium Kader Gusdur dalam acara itu menyatakan dukungan sepenuhnya kepada Jokowi-Ma'ruf Amin.

Jokowi dalam sambutannya mengatakan bahwa pemerintahannya saat ini sedang terus mendorong sejumlah kebijakan terutama RUU Pondok Pesantren yang akan memberikan pengakuan kepada lembaga pendidikan pesantren termasuk payung hukum bagi anggarannya.

Mantan Gubernur DKI itu juga menekankan keputusannya untuk menggratiskan tarif tol Jembatan Suramadu.

"Kenapa dibebaskan? Karena dari Pulau Jawa ke Madura ya aksesnya Jembatan Suramadu. Tak ada yang lain. Kalau lewat saja bayar, inikan pengembangan ekonomi di Madura di depannya. Inilah, agar manfaat ini dimanfaatkan dengan baik," katanya.

Di hadapan ribuan orang yang hadir, ia juga mengklarifikasi isu-isu yang menerpanya di antaranya soal tuduhan bahwa dirinya PKI, anti ulama, antek asing, dan kriminalisasi ulama.

Ia juga mengajak semua pihak untuk menjaga persatuan dan kesatuan sebagai aset paling berharga negeri ini.
Presiden didampingi sejumlah pejabat di antaranya Pramono Anung, La Nyalla Mataliti, dan Rommahurmuziy.

Sementara sejumlah ulama Bangkalan yang diundang, di antaranya KH. Muhammad Faishal Anwar, KH. Zubair Muntashor, KH. Abdul Azhim Kholily, R.KH. Fakhrillah Aschal, KH. Abdul Muhaimin Makki, dan KH. Syaifuddin Damanhuri.

Adapun ulama dari Sampang yang diundang antara lain KH. Syafiuddin Wahid, Jabir Ali Ridha, KH. Mamak Muafi, KH. Ja'far Wahid, KH. Fauzan Zainal, Wasik Masrai. Sedangkan ulama dari Pamekasan yang diundang, yaitu KH. Afifuddin Toha, KH. Muhdlar Qarib, KH. Ja'far Fauzi, KH. Hamid Mannan, KH. Taufiq Hasyim, KH. Misbahul Munir LC, KH. Hadari Ramli.

Ulama dari Sumenep yang ikut dalam deklarasi mendukung Jokowi-Ma'ruf ini antara lain KH. Moh. Taufiq Rahman Fm, KH. Panji Taufiq, KH. Syafraji, KH. Imam Hasyim, KH. Abdul Muqshid, dan KH. Imam Khodri.
Baca juga: Ma'ruf Amin akan temui ratusan ulama dan santri Madura

 
Pewarta:
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018
Cawapres Ma'ruf Amin bersilaturrahmi dengan masyarakat Sukabumi Sebelumnya

Cawapres Ma'ruf Amin bersilaturrahmi dengan masyarakat Sukabumi

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024