Binjai, Sumut (ANTARA News) - PDI Perjuangan menyanggah tuduhan kadernya melakukan pengrusakan baliho dan bendera Partai Demokrat di Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
"Tuduhan yang disampaikan sama sekali tidak benar karena tidak ada gunanya. Kalau Demokrat turun, larinya itu ke Gerindra. Bukan ke PDI Perjuangan," ujar Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Binjai, Sabtu, usai melakukan konsolidasi sebagai bagian dari Safari Kebangsaan III di Sumatera Utara.
Berdasarkan hasil survei, kata dia, tidak terdapat keterkaitan antara pemilih Partai Demokrat dan PDI Perjuangan. Partai yang memiliki keterkaitan dengan Partai Demokrat dikatakannya adalah Partai Gerindra, Golkar dan PAN.
Untuk itu, Hasto menyebut tidak terdapat keuntungan untuk PDI Perjuangan apabila merusak atribut Partai Demokrat.
Politisi asal Yogyakarta itu percaya para kader PDI Perjuangan bertanggung jawab dan tidak akan melakukan hal semacam itu.
"Kader-kader PDI Perjuangan saya berani bertanggung jawab punya disiplin. Kami bukan kader yang suka merusak atribut orang lain karena kami punya ke dalam sikap dan perilaku kader partai," ujar dia.
Menurut dia, tuduhan tersebut terlalu dini untuk disampaikan dan pihaknya meminta aparat kepolisian untuk menegakkan aturan main terkait kemungkinan adanya penyusup yang mengaku sebagai kader partai berlambang banteng itu.
Dengan satir ia mengatakan saat kantor PDI Perjuangan diserang pihaknya menempuh jalur hukum, bukan bertelenovela karena ingin membangun semangat tidak langsung menyalahkan pihak lain.
"Kami ingin menegaskan bahwa PDI Perjuangan dan Demokrat meskipun kami banyak berbeda, tetapi juga ada kesamaan di dalam komitmen terhadap Pancasila dan NKRI," ucap Hasto.
Ada pun Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat berjalan kaki menyisiri Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru, melihat baliho dan atribut Partai Demokrat dirusak orang tak dikenal.
Ia menyayangkan kunjungan yang dilakukan saat tahun politik ke Riau diwarnai insiden tidak menyenangkan. Dia mengharapkan agar apa pun pilihan politiknya, setiap orang harus saling menghormati perbedaan.
Baca juga: Tanggapan atas perusakan atribut Partai Demokrat di Riau
Baca juga: AHY akan ke Riau investigasi perusakan atribut Partai Demokrat
Baca juga: PSI anggap perusakan atribut Demokrat untuk jauhkan Jokowi-SBY
"Tuduhan yang disampaikan sama sekali tidak benar karena tidak ada gunanya. Kalau Demokrat turun, larinya itu ke Gerindra. Bukan ke PDI Perjuangan," ujar Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Binjai, Sabtu, usai melakukan konsolidasi sebagai bagian dari Safari Kebangsaan III di Sumatera Utara.
Berdasarkan hasil survei, kata dia, tidak terdapat keterkaitan antara pemilih Partai Demokrat dan PDI Perjuangan. Partai yang memiliki keterkaitan dengan Partai Demokrat dikatakannya adalah Partai Gerindra, Golkar dan PAN.
Untuk itu, Hasto menyebut tidak terdapat keuntungan untuk PDI Perjuangan apabila merusak atribut Partai Demokrat.
Politisi asal Yogyakarta itu percaya para kader PDI Perjuangan bertanggung jawab dan tidak akan melakukan hal semacam itu.
"Kader-kader PDI Perjuangan saya berani bertanggung jawab punya disiplin. Kami bukan kader yang suka merusak atribut orang lain karena kami punya ke dalam sikap dan perilaku kader partai," ujar dia.
Menurut dia, tuduhan tersebut terlalu dini untuk disampaikan dan pihaknya meminta aparat kepolisian untuk menegakkan aturan main terkait kemungkinan adanya penyusup yang mengaku sebagai kader partai berlambang banteng itu.
Dengan satir ia mengatakan saat kantor PDI Perjuangan diserang pihaknya menempuh jalur hukum, bukan bertelenovela karena ingin membangun semangat tidak langsung menyalahkan pihak lain.
"Kami ingin menegaskan bahwa PDI Perjuangan dan Demokrat meskipun kami banyak berbeda, tetapi juga ada kesamaan di dalam komitmen terhadap Pancasila dan NKRI," ucap Hasto.
Ada pun Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat berjalan kaki menyisiri Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru, melihat baliho dan atribut Partai Demokrat dirusak orang tak dikenal.
Ia menyayangkan kunjungan yang dilakukan saat tahun politik ke Riau diwarnai insiden tidak menyenangkan. Dia mengharapkan agar apa pun pilihan politiknya, setiap orang harus saling menghormati perbedaan.
Baca juga: Tanggapan atas perusakan atribut Partai Demokrat di Riau
Baca juga: AHY akan ke Riau investigasi perusakan atribut Partai Demokrat
Baca juga: PSI anggap perusakan atribut Demokrat untuk jauhkan Jokowi-SBY
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018