Medan (ANTARA News) - Tanggapan atas gerakan One Kabupaten/Kota One Center Entrepreneurship (OK OCE) yang dicanangkan pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak tahun lalu, kini dilancarkan.
"Ya terus terang di Jakarta ya. OK OCE coba dilihat, di mana yang berhasil di Jakarta? Coba dilihat saja," ujar Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, di Pusat Pasar Medan, Sabtu, dalam rangkaian kegiatan Safari Kebangsaan III di Sumatera Utara.
Ia pernah menjadi wakil gubernur DKI Jakarta, posisi yang lalu ditempati Sandiaga Uno --penggagas OK OCE-- yang kemudian menjadi calon wakil presiden, dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sementara Djarot ada di koalisi partai politik pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin menuju kursi kepresidenan masa bakti 2019-2024. Kubu Tim Pemenangan Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin yang dipimpin Erick Thohir, tengah melancarkan strategi baru untuk memenangkan Pemilu 2019.
Sementara UMKM, dia nilai, lebih baik dibina seiring perbaikan pasar tradisional dan penciptaan pasar dengan memanfaatkan teknologi agar dapat diakses konsumen lebih luas.
Dalam kesempatan tersebut, Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyebut Jokowi sebagai petahana telah merenovasi ribuan pasar tradisional sehingga dikelola secara modern tanpa menggusur pedagang tradisional.
Ia katakan, program elektronik warung gotong royong Kelompok Usaha Bersama dan Program Keluarga Harapan jauh lebih baik dari program OK OCE.
Program elektronik warung gotong royong ini, berupa ruangan kecil semacam kios atau warung biasa yang dilengkapi alat pembayaran non tunai dan untuk penyaluran bantuan dari Kementerian Sosial.
Sementara itu sebelumnya Sandiaga berencana meluncurkan gerakan OK OCE ke tingkat nasional dengan penerapam di kota-kota lain.
Ia menyebut OK OCE selain di Jakarta, sudah ada di Semarang, Bandung dan Surabaya. Apabila hasilnya dirasa dibutuhkan juga di kota lain akan diluncurkan.
Baca juga: Megawati dan Jokowi diberi oleh-oleh ikan asin
Baca juga: Hasto dan Djarot coba masak mie balap di Medan
Baca juga: Ibu-ibu diminta sosialisasikan program Jokowi dari pintu ke pintu
"Ya terus terang di Jakarta ya. OK OCE coba dilihat, di mana yang berhasil di Jakarta? Coba dilihat saja," ujar Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, di Pusat Pasar Medan, Sabtu, dalam rangkaian kegiatan Safari Kebangsaan III di Sumatera Utara.
Ia pernah menjadi wakil gubernur DKI Jakarta, posisi yang lalu ditempati Sandiaga Uno --penggagas OK OCE-- yang kemudian menjadi calon wakil presiden, dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sementara Djarot ada di koalisi partai politik pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin menuju kursi kepresidenan masa bakti 2019-2024. Kubu Tim Pemenangan Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin yang dipimpin Erick Thohir, tengah melancarkan strategi baru untuk memenangkan Pemilu 2019.
Sementara UMKM, dia nilai, lebih baik dibina seiring perbaikan pasar tradisional dan penciptaan pasar dengan memanfaatkan teknologi agar dapat diakses konsumen lebih luas.
Dalam kesempatan tersebut, Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyebut Jokowi sebagai petahana telah merenovasi ribuan pasar tradisional sehingga dikelola secara modern tanpa menggusur pedagang tradisional.
Ia katakan, program elektronik warung gotong royong Kelompok Usaha Bersama dan Program Keluarga Harapan jauh lebih baik dari program OK OCE.
Program elektronik warung gotong royong ini, berupa ruangan kecil semacam kios atau warung biasa yang dilengkapi alat pembayaran non tunai dan untuk penyaluran bantuan dari Kementerian Sosial.
Sementara itu sebelumnya Sandiaga berencana meluncurkan gerakan OK OCE ke tingkat nasional dengan penerapam di kota-kota lain.
Ia menyebut OK OCE selain di Jakarta, sudah ada di Semarang, Bandung dan Surabaya. Apabila hasilnya dirasa dibutuhkan juga di kota lain akan diluncurkan.
Baca juga: Megawati dan Jokowi diberi oleh-oleh ikan asin
Baca juga: Hasto dan Djarot coba masak mie balap di Medan
Baca juga: Ibu-ibu diminta sosialisasikan program Jokowi dari pintu ke pintu
Pewarta: Dyah Astuti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018