Sandiaga: sektor pertanian prioritas penting ciptakan lapangan kerja

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno usai menjadi pembicara dalam Diskusi Kebijakan Pertanian Capres dan Cawapres 2019 yang dilaksanakan oleh Himpunan Alumni IPB di Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (9/12/2018). (ANTARA News/Laily Rahmawaty)
Bogor (ANTARA News) - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan sektor pertanian menjadi prioritas penting dalam visi misi pasangan Prabowo-Sandi sebagai sektor penggerak penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan kesejahteraan petani, dan 
kestabilan harga bahan pangan.

'Pertanian ini sektor yang sangat-sangat luar biasa super pentingnya buat kita," kata Sandi dalam Diskusi Kebijakan Pertanian Capres dan Cawapres 2019 yang dilaksanakan oleh Himpunan Alumni IPB di Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Sandi menjadi cawapres pertama yang hadir dalam diskusi kebijakan pertanian capres dan cawapres 2019 tahap pertama yang digelar oleh HA IPB.

Dalam paparannya Sandi menjelaskan apa saja yang menjadi fokus program pemerintahannya ke depan, sama ketika dirinya mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, menjadikan isu pertanian hal penting yang menjadi perhatian utamanya.

Dalam diskusi ini Sandi juga menghindari mengkritisi pembangunan pertanian yang sudah berjalan. Ia memilih mengungkapkan fakta apa saja terkait pertanian yang dijumpainya selama berkampanye di 800 daerah selama tiga bulan terakhir.

"Saya sampaikan ke pengamat yang sudah memantau kebijakan pertanian. Kami melihat lima tahun ke depan, kami tidak ingin memicu saling debat," kata Sandi.

Banyak gagasan dan konsep pertanian yang dipaparkannya, salah satunya agropreneur, yakni mendorong kaum milenial masuk ke sektor pertanian.

"Kita  bisa melakukan link and match,  menghubungkan kepada industri kuliner, ekonomi kreatif dan sebagainya," kata Sandi.

Menurut Sandi, langkah awal untuk mengatasi problematika sektor pertanian dimulai dari perbaikan data pertanian.

Data menjadi catatan pertama untuk dibenahi agar data yang tersaji disepakati dan dijadikan pijakan untuk pengambilan keputusan.

"Yang kita tawarkan bahwa kita harus benahi dulu datanya sehingga kita tahu bahwa data itu yang bisa digunakan untuk membuat kebijakan yang bisa memuliakan petani dan mengangkat bukan saja ekonominya, melainkan juga kearifan-kearifan lokal dari pada petani," katanya.

Diskusi kebijakan pertanian capres dan cawapres 2019 ini dipandu oleh Sekretaris Jenderal HA IPB Walneg S Jas menghadirkan enam orang panelis yang akan menyampaikan pemikiran-pemikirannya terkait pertanian sebagai bahan masukan terhadap pasangan calon.

Keenam panelis tersebut adalah mantan Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto, Prof Bustanul Arifin, Prof Indrajaya, Dr Irfan Sauqi Baek, dan salah seorang alumni IPB yang menggeluti sektor pertanian Gun Soetopo, dan Dr Hemanu Triwidodo.

Walneg menyebutkan, keenam panelis merupakan para pakar dari berbagai bidang keilmuan terkait pertanian, di antara pakar teknologi pertanian, perikanan, kehutanan, dan ekonomi syariah.

Ketua DPP HA IPB Fathan Kamil menyebutkan, diskusi kebijakan pertanian capres dan cawapres ini menjadi penting dan strategis sebagai langkah proaktif untuk mengawal pembangunan pertanian berkelanjutan.

"Kami berharap pembangunan pertanian ini tidak terputus, tapi sambung-menyambung sesuai dengan visi bangsa ini ke depan," kata Fathan.
Pewarta:
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018
Aliansi Relawan Jokowi targetkan satu juta posko pemenangan Sebelumnya

Aliansi Relawan Jokowi targetkan satu juta posko pemenangan

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024