Jakarta (ANTARA News) - Hasil survei yang dilakukan Indonesia Elections and Strategic (Index) Research menyebutkan, dua parti baru berpeluang besar lolos parliamentary threshold, yakni Partai Perindo dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Dengan memperhitungkan margin of error survei, Perindo dan PSI berpeluang menembus ambang batas parlemen sebesar empat persen," ujar Direktur Eksekutif Index Research, Vivin Sri Wahyuni dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat.
Di antara pendatang baru, Perindo memiliki elektabilitas 2,9 persen dengan margin of error atau tingkat kesalahan survei sebesar plus minus 2,9 persen, maka Perindo berpotensi lolos.
Menurut Vivin, kekuatan media menjadi faktor utama Perindo dalam menggalang basis dukungan.
"Menguasai media massa dan sudah eksis sejak lama membuat nama Perindo melekat di tengah masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kerap tampil berbeda di antara parpol-parpol koalisi pengusung calon presiden (capres) petahana, Joko Widodo.
Tidak hanya soal pemberantasan korupsi, PSI juga mengambil sikap tegas dalam isu-isu sensitif terkait intoleransi.
"PSI dengan keras menolak keberadaan berbagai peraturan daerah (Perda) keagamaan, atau sering disebut sebagai Perda Syariah," kata Vivin.
Sikap politik tersebut diambil ketika parpol-parpol koalisi lainnya bersikap ragu-ragu atau cenderung mendukung perda syariah.
Meskipun mengundang polemik dan pro-kontra, konsistensi PSI dalam hal penghapusan perda syariah mendulang dukungan publik.
"Kelompok moderat yang biasanya apatis dengan politik merasa tersuarakan oleh PSI," katanya.
Temuan survei Index menunjukkan elektabilitas PSI bertengger di angka 1,2 persen.
"Dengan memperhitungkan margin of error survei, PSI berpeluang menembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen," ucapnya.
Adapun, hasil survei yang digelar pada 11-20 November tersebut menjabarkan bahwa Partai Bulan Bintang (PBB) sebesar 0,5 persen, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 0,3 persen, Partai Garuda 0,2 persen, dan Partai Berkarya 0,1 persen. Dengan angka elektabilitas tersebut, ke empat partai akan sulit masuk parlemen.
Survei Index sendiri melibatkan 1200 responden yang diwawancarai secara tatap muka. Menggunakan metode multistage random sampling, hasil survei mendapatkan tingkat kepercayaan 95 persen.
"Dengan memperhitungkan margin of error survei, Perindo dan PSI berpeluang menembus ambang batas parlemen sebesar empat persen," ujar Direktur Eksekutif Index Research, Vivin Sri Wahyuni dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat.
Di antara pendatang baru, Perindo memiliki elektabilitas 2,9 persen dengan margin of error atau tingkat kesalahan survei sebesar plus minus 2,9 persen, maka Perindo berpotensi lolos.
Menurut Vivin, kekuatan media menjadi faktor utama Perindo dalam menggalang basis dukungan.
"Menguasai media massa dan sudah eksis sejak lama membuat nama Perindo melekat di tengah masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kerap tampil berbeda di antara parpol-parpol koalisi pengusung calon presiden (capres) petahana, Joko Widodo.
Tidak hanya soal pemberantasan korupsi, PSI juga mengambil sikap tegas dalam isu-isu sensitif terkait intoleransi.
"PSI dengan keras menolak keberadaan berbagai peraturan daerah (Perda) keagamaan, atau sering disebut sebagai Perda Syariah," kata Vivin.
Sikap politik tersebut diambil ketika parpol-parpol koalisi lainnya bersikap ragu-ragu atau cenderung mendukung perda syariah.
Meskipun mengundang polemik dan pro-kontra, konsistensi PSI dalam hal penghapusan perda syariah mendulang dukungan publik.
"Kelompok moderat yang biasanya apatis dengan politik merasa tersuarakan oleh PSI," katanya.
Temuan survei Index menunjukkan elektabilitas PSI bertengger di angka 1,2 persen.
"Dengan memperhitungkan margin of error survei, PSI berpeluang menembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen," ucapnya.
Adapun, hasil survei yang digelar pada 11-20 November tersebut menjabarkan bahwa Partai Bulan Bintang (PBB) sebesar 0,5 persen, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 0,3 persen, Partai Garuda 0,2 persen, dan Partai Berkarya 0,1 persen. Dengan angka elektabilitas tersebut, ke empat partai akan sulit masuk parlemen.
Survei Index sendiri melibatkan 1200 responden yang diwawancarai secara tatap muka. Menggunakan metode multistage random sampling, hasil survei mendapatkan tingkat kepercayaan 95 persen.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018