Jakarta (ANTARA News) - Calon wakil presiden, Sandiaga Uno, mendatangi UMKM yang memproduksi kripik buah-buahan dengan merek dagang Semeru di Jalan Raya Pamotan Dampit, Malang, Rabu.
Dia kagum pada pemiik UMKM penghasil kripik buah-buahan bernama Heru yang tidak menggunakan gas bersubsidi, tapi menggunakan gas untuk industri.
"Ini pengusaha yang jujur. Saya salut. Pak Heru dengan alasan tidak ingin memakai gas yang bukan menjadi haknya, menggunakan gas nonsubsidi. Ini luar biasa. Pak Heru memberikan contoh yang baik, semoga bisa mengembangkan usahanya, dipermudah rejekinya, dan dan dipanjangkan umurnya,” kata Sandiaga, dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta.
Heru mengaku usahanya cukup berkembang. Hanya saja dia butuh bahan buku buah-buahan yang suplainya tetap. Heru membuat kripik nangka, salak, nanas dan mangga. Yang paling sulit adalah mendapatkan bahan baku buah nangka.
"Nangka ini suplainya tidak menentu. Kadang ada, kadang tidak. Jadi kalau tidak ada buah nangka, pekerja kami yang 27 orang, sebagian tidak bekerja,” katanya.
Menurut Heru, di sekitar Malang banyak lahan milik Perhutani. Alangkah baiknya jika lahan yang ada di tanam pohon nangka. Di pinggir hutan, agar pasokan buah nangka menjadi lebih baik.
Sandiaga berjanji akan fokus pada pada pengembangan usaha sebagaimana yang dijalankan Heru. Menurut Sandiaga, kripik buah merek Semeru ini juga punya kelebihan lain.
"Salak ini bisa menjadi nilai lebih buat Pak Heru, karena dia bikin kripik salak manis, yang kabarnya belum diproduksi oleh Thailand dan negara-negara lain,” katanya.
Sandiaga berharap dari UMKM seperti Semeru dapat menyerap banyak tenaga kerja dan mensejahterakan masyarakat sekitarnya.
Dia kagum pada pemiik UMKM penghasil kripik buah-buahan bernama Heru yang tidak menggunakan gas bersubsidi, tapi menggunakan gas untuk industri.
"Ini pengusaha yang jujur. Saya salut. Pak Heru dengan alasan tidak ingin memakai gas yang bukan menjadi haknya, menggunakan gas nonsubsidi. Ini luar biasa. Pak Heru memberikan contoh yang baik, semoga bisa mengembangkan usahanya, dipermudah rejekinya, dan dan dipanjangkan umurnya,” kata Sandiaga, dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta.
Heru mengaku usahanya cukup berkembang. Hanya saja dia butuh bahan buku buah-buahan yang suplainya tetap. Heru membuat kripik nangka, salak, nanas dan mangga. Yang paling sulit adalah mendapatkan bahan baku buah nangka.
"Nangka ini suplainya tidak menentu. Kadang ada, kadang tidak. Jadi kalau tidak ada buah nangka, pekerja kami yang 27 orang, sebagian tidak bekerja,” katanya.
Menurut Heru, di sekitar Malang banyak lahan milik Perhutani. Alangkah baiknya jika lahan yang ada di tanam pohon nangka. Di pinggir hutan, agar pasokan buah nangka menjadi lebih baik.
Sandiaga berjanji akan fokus pada pada pengembangan usaha sebagaimana yang dijalankan Heru. Menurut Sandiaga, kripik buah merek Semeru ini juga punya kelebihan lain.
"Salak ini bisa menjadi nilai lebih buat Pak Heru, karena dia bikin kripik salak manis, yang kabarnya belum diproduksi oleh Thailand dan negara-negara lain,” katanya.
Sandiaga berharap dari UMKM seperti Semeru dapat menyerap banyak tenaga kerja dan mensejahterakan masyarakat sekitarnya.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018