Oleh karena itu, mari semuanya menerapkan politik yang membangun persatuan bukan perpecahan."Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto meminta seluruh partai politik tidak memperpanas situasi menjelang Pilpres 2019, dengan melakukan politik saling serang.
"Mari kita membangun narasi politik optimisme, bukan politik yang pesimisme. Mari bangun politik yang mampu membangun harapan bukan kecemasan rakyat. Parpol jangan membuat situasi memanas jelang pemilu 2019," kata Airlangga di Jakarta, Sabtu.
Pernyataan Airlangga itu menanggapi terjadinya politik saling serang di antara partai politik menyusul tudingan Presiden Soeharto sebagai guru korupsi dan simbol korupsi, kolusi, nepotisme (KKN).
Tudingan Presiden Soeharto sebagai guru korupsi dilontarkan PDI Perjuangan. Sementara tudingan Soeharto sebagai simbol KKN dilontarkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Partai Berkaya yang menjadikan Soeharto sebagai bapak ideologis partai, tidak terima dengan tudingan tersebut dan mengancam melaporkan seluruh pihak yang menghina Soeharto.
Airlangga mengatakan pernyataan-pernyataan saling serang antara pihak koalisi dan pihak oposisi yang tajam saat ini bukanlah sikap politik yang patut.
Menurut dia, koalisi pemerintah sejak awal selalu menjalankan kampanye positif. Meski demikian, pihaknya akan menjawab jika ada kampanye negatif terhadap keberhasilan pemerintah.
“Jika ada kampanye negatif dari pihak yang tidak puas dengan pemerintah, partai politik koalisi harus selalu menjawabnya dengan kebaikan,” kata dia.
Lebih jauh Menteri Perindustrian itu meminta seluruh kader Golkar untuk fokus dan konsisten mengedepankan narasi kampanye positif dengan menyosialisasikan empat program prorakyat dalam kerja-kerjanya menghadapi pemilu legislatif dan pilpres ke depan.
Empat program prorakyat yang merupakan tagline utama Golkar itu yakni harga sembako murah, lapangan pekerjaan, rumah terjangkau, dan revolusi industri 4.0.
Airlangga juga menekankan kepada seluruh kader untuk menjaga semangat persatuan yang digelorakan para pendiri bangsa dalam memerdekakan Indonesia.
“Oleh karena itu, mari semuanya menerapkan politik yang membangun persatuan bukan perpecahan," jelas Airlangga.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018