Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno usai Shalat Subuh di Masjid Ulee Kareng Banda Aceh, langsung mendatangi kedai kopi populer di Aceh, Solong Coffe di seberang masjid itu.
Dia menikmatu kopi yang menjadi salah satu buah tangan dari Serambi Mekah. Puluhan orang memadati tempat kopi yang juga menyediakan penganan khas Aceh tersebut.
"Bisnis ini yang mampu menyerap lapangan kerja dan menghidupi masyarakat sekitarnya. Juga meningkatkan pendapatan daerah tersebut," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Cawapres pasangan dari Prabowo Subianto ini memang selalu menyempatkan diri untuk mampir di tempat kuliner yang dikunjunginya.
Sandiaga yang ditemani mantan wagub Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualim, juga menjajal menjadi barista di kedai kopi yang berdiri sejak tahun 1974 ini.
Para pegunjung kopi pun heboh. Mereka berdesakan mengabadikan momen langka untuk melihat Sandiaga cukup piawai menyaring kopi.
"Kedai kopi di Aceh memang istimewa. Tempat berkumpul semua lapisan masyarakat. Mereka bicara apa saja, dari bisnis, kehidupan sehari - hari, ekonomi hingga politik. Kedai kopi menjadi tempat silaturahmi. Ini membuka pintu rejeki,” kata Sandiaga.
Mantan Wagub DKI Jakarta ini berharap agar Kopi Solong Ulee Kareng bisa mengembangkan usahanya. Bahkan bisa sampai ke luar negeri.
"Kita sama- sama berharap Kopi Solong ada di Mekkah dan Madinah, Singapura dan Amerika. UMKM bisa menjadi penggerak ekonomi bangsa. Prabowo dan Sandi akan fokus pada gerak ekonomi rakyat. Industri kecil dan menengah adalah denyut ekonomi Indonesia sesungguhnya,” katanya.
Sandiag berkunjung ke Banda Aceh sejak Selasa. Dari berziarah ke kuburan massal korban tsunami, berkunjung ke pasar Peunayong, berdialog dengan pelaku UMKM, Emak-emak dan milenial.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, yakni nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Baca juga: Sandiaga ziarah ke kuburan massal korban tsunami
Baca juga: Sandiaga ziarah ke makam Sultan Iskandar Muda
Baca juga: Pedagang Pasar Induk Wonosobo curhat ke Sandiaga Uno
Dia menikmatu kopi yang menjadi salah satu buah tangan dari Serambi Mekah. Puluhan orang memadati tempat kopi yang juga menyediakan penganan khas Aceh tersebut.
"Bisnis ini yang mampu menyerap lapangan kerja dan menghidupi masyarakat sekitarnya. Juga meningkatkan pendapatan daerah tersebut," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Cawapres pasangan dari Prabowo Subianto ini memang selalu menyempatkan diri untuk mampir di tempat kuliner yang dikunjunginya.
Sandiaga yang ditemani mantan wagub Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualim, juga menjajal menjadi barista di kedai kopi yang berdiri sejak tahun 1974 ini.
Para pegunjung kopi pun heboh. Mereka berdesakan mengabadikan momen langka untuk melihat Sandiaga cukup piawai menyaring kopi.
"Kedai kopi di Aceh memang istimewa. Tempat berkumpul semua lapisan masyarakat. Mereka bicara apa saja, dari bisnis, kehidupan sehari - hari, ekonomi hingga politik. Kedai kopi menjadi tempat silaturahmi. Ini membuka pintu rejeki,” kata Sandiaga.
Mantan Wagub DKI Jakarta ini berharap agar Kopi Solong Ulee Kareng bisa mengembangkan usahanya. Bahkan bisa sampai ke luar negeri.
"Kita sama- sama berharap Kopi Solong ada di Mekkah dan Madinah, Singapura dan Amerika. UMKM bisa menjadi penggerak ekonomi bangsa. Prabowo dan Sandi akan fokus pada gerak ekonomi rakyat. Industri kecil dan menengah adalah denyut ekonomi Indonesia sesungguhnya,” katanya.
Sandiag berkunjung ke Banda Aceh sejak Selasa. Dari berziarah ke kuburan massal korban tsunami, berkunjung ke pasar Peunayong, berdialog dengan pelaku UMKM, Emak-emak dan milenial.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, yakni nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Baca juga: Sandiaga ziarah ke kuburan massal korban tsunami
Baca juga: Sandiaga ziarah ke makam Sultan Iskandar Muda
Baca juga: Pedagang Pasar Induk Wonosobo curhat ke Sandiaga Uno
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018